Raja Keraton Solo Mangkat

Prosesi Pemakaman Raja Keraton Solo Dimungkinkan Berlangsung Selasa Kliwon, Dibawa ke Imogiri

Proses pemakamanan Raja Keraton Kasunanan Surakarta PB XIII Hangabehi dimungkinkan baru digelar 4 November 2025, bertepatan ddengan Selasa Kliwon.

Editor: rika irawati
Tribunsolo.com/Andreas Chris
JUMENENGAN - Rajak Keraton Kasunanan Surakarta PB XIII Hangabehi saat tinggalan jumenengan, 26 Januari 2025 lalu. PB XIII wafat, Minggu (2/11/2025), di usia 77 tahun dan akan dimakamkan di kompleks pemakaman raja-raja Mataram di Imogiri, DI Yogyakarta. 

Pemilik nama Gusti Raden Mas Suryo Patono itu wafat di usia 77 tahun. 

Eddy mengatakan, PB XIII Hangabehi dirawat karena komplikasi. 

"Terakhir komplikasi termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga," jelas Eddy. 

Informasi yang didapat, Sinuhun PB XIII mengalami kritis sejak 6 September 2025. 

Baca juga: Mengenal Putra Mahkota Keraton Solo yang Sempat Unggah Status Nyesel Gabung Republik

Menurut sumber internal Keraton Solo, PB XIII masuk rumah sakit sebelum prosesi adat Adang Tahun Dal yang dilaksanakan Minggu, 7 September 2025. 

Namun, hal ini dirahasiakan pihak Keraton Solo

Meski demikian, Eddy mengatakan, PB XIII sempat mengikuti prosesi adat Adang Tahun Dal yang dilaksanakan di Pawon Gondorasan. 

"Iya, cukup lama (di rumah sakit), sebelum Adang Dal beliau sempat masuk (rumah sakit), kemudian lumayan sehat, kondur (pulang)," kata Eddy. 

"Kemudian, acara Adang Dal itu gerah lagi, masuk lagi (ke rumah sakit) sampai sekarang." 

"Sebenarnya sudah lama beliau sakit," katanya. (Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin) 

Artikel ini sudah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Kisah di Balik Wafatnya Raja Keraton Solo: Sudah Kritis Sejak 6 September, Dirahasiakan oleh Kerabat".

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved