Raja Keraton Solo Mangkat
Prosesi Pemakaman Raja Keraton Solo Dimungkinkan Berlangsung Selasa Kliwon, Dibawa ke Imogiri
Proses pemakamanan Raja Keraton Kasunanan Surakarta PB XIII Hangabehi dimungkinkan baru digelar 4 November 2025, bertepatan ddengan Selasa Kliwon.
Pemilik nama Gusti Raden Mas Suryo Patono itu wafat di usia 77 tahun.
Eddy mengatakan, PB XIII Hangabehi dirawat karena komplikasi.
"Terakhir komplikasi termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya. Sudah sepuh juga," jelas Eddy.
Informasi yang didapat, Sinuhun PB XIII mengalami kritis sejak 6 September 2025.
Baca juga: Mengenal Putra Mahkota Keraton Solo yang Sempat Unggah Status Nyesel Gabung Republik
Menurut sumber internal Keraton Solo, PB XIII masuk rumah sakit sebelum prosesi adat Adang Tahun Dal yang dilaksanakan Minggu, 7 September 2025.
Namun, hal ini dirahasiakan pihak Keraton Solo.
Meski demikian, Eddy mengatakan, PB XIII sempat mengikuti prosesi adat Adang Tahun Dal yang dilaksanakan di Pawon Gondorasan.
"Iya, cukup lama (di rumah sakit), sebelum Adang Dal beliau sempat masuk (rumah sakit), kemudian lumayan sehat, kondur (pulang)," kata Eddy.
"Kemudian, acara Adang Dal itu gerah lagi, masuk lagi (ke rumah sakit) sampai sekarang."
"Sebenarnya sudah lama beliau sakit," katanya. (Tribunsolo.com/Ahmad Syarifudin)
Artikel ini sudah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Kisah di Balik Wafatnya Raja Keraton Solo: Sudah Kritis Sejak 6 September, Dirahasiakan oleh Kerabat".
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/02112025-raja-keraton-solo-pb-xiii-tingalan-jumenengan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.