Banyumas

Kisah Haru PMI dari Temanggung: Selamat dari Penyekapan Judi Online Berkat Ponsel Cadangan

Kisah nyata Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Temanggung. Tergiur tawaran wisata murah malah terjebak penyekapan agen judi online.

Penulis: daniel a | Editor: Daniel Ari Purnomo
PODCAST TRIBUN BANYUMAS
BAHAYA MODUS PENIPUAN, Rodi dari BP3MI Jawa Tengah saat menjadi narasumber dalam podcast Tribun Topik pada Selasa (28/10/2025). Ia menceritakan kisah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Temanggung yang selamat dari penyekapan agen judi online berkat kehati-hatian membawa ponsel cadangan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO – Di tengah gempuran informasi lowongan kerja dan tawaran menggiurkan di media sosial, bahaya penipuan terhadap calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) kian nyata.

Sebuah kisah pilu namun berakhir haru dari seorang PMI asal Temanggung menjadi sorotan, mengungkap betapa liciknya modus sindikat judi online yang berkedok wisata murah.

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Tengah membagikan kisah ini sebagai peringatan.

Baca juga: Sindikat Judol Berkedok Wisata Murah Mengintai Calon PMI, BP3MI: Awas Penyekapan hingga Jual Ginjal!

Awalnya, korban hanya diiming-imingi paket wisata ke Bangkok dengan harga yang sangat terjangkau.

Namun, setibanya di sana, mimpi indah itu berubah menjadi mimpi buruk.

Ia diserahkan kepada agen judi online dan disekap di sebuah gedung.

"Awalnya hanya di apa dimimingi memang niatnya itu wisata ke Bangkok dengan wisata murah," tutur Rodli dari BP3MI Jawa Tengah.

Situasi mencekam itu berpotensi berakhir tragis, mengingat banyak korban modus serupa yang kehilangan kontak dengan dunia luar.

Namun, kehati-hatian korban terbukti menjadi penyelamatnya.

Ia ternyata membawa dua ponsel, dan yang satu berhasil disembunyikan di dalam ranselnya.

"Untung salah satu PMI itu bawa dua HP, yang HP-nya disembunyikan di ranselnya, akhirnya bisa menghubungi keluarganya," jelas Rodli.

Pihak keluarga yang menerima kabar tersebut segera melapor ke BP3MI Jawa Tengah.

Laporan itu kemudian diteruskan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Myanmar.

Namun, upaya penyelamatan tidak mudah. Pemerintah Myanmar menyatakan kesulitan untuk masuk ke daerah tersebut karena merupakan zona konflik.

Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa iming-iming yang terlalu mudah seringkali menyimpan bahaya besar.

BP3MI tak henti mengingatkan agar para calon PMI selalu menempuh jalur resmi dan tidak mudah percaya pada tawaran tidak jelas yang beredar di media sosial.

 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved