Berita Wonosobo

Sebelum Meninggal, Bocah SD di Kertek Wonosobo Sebut Satu Nama Terduga Pemukul di Sekolah

Bocah SD di Kertek Wonosobo meninggal diduga menjadi korban perundungan di sekolah. Sempat ungkap keinginan pindah sekolah.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
PEXELS/MIKHAIL NILOV
ILUSTRASI PERUNDUNGAN - Bocah SD di Wonosobo meninggal diduga mengalami perundungan di sekolah. Sempat ungkap keinginan pindah sekolah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Bocah SD di Desa/Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, berinisial TA (9), meninggal setelah diduga menjadi korban perundungan di sekolah.

Sebelum meninggal, bocah kelas 3 SD itu mengaku dipukul teman sekolah di bagian perut.

TA meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit, Selasa (7/10/2025) malam.

Hal ini diungkapkan sang ayah, Dedi Handi Kusuma (34), saat ditemui di rumah duka di Dusun Jambusari, Kelurahan Kertek, Wonosobo, Kamis (9/10/2025).

Dedi mengatakan, pemukulan itu terjadi saat upacara Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2025). 

TA pulang sekolah dalam kondisi lemah dan mengeluh sakit pada bagian perut serta mengalami sesak napas.

"Anak saya bilang, dipukul bagian perut."

"Anak saya ngeluh sakit, sesak napas," ujar Dedi.

Baca juga: Bocah SD di Kertek Wonosobo Tewas Diduga Dirundung Teman Sekolah, Sempat Mengaku Dipukul di Perut

Keluarga kemudian membawa TA ke dokter setelah kondisinya tak kunjung membaik.

Hingga akhirnya, Sabtu (4/10/2025), dia dilarikan ke rumah sakit.

TA langsung dirawat di IGD dan kemudian dipindahkan ke ruang ICU pada Minggu (5/10/2025) sore. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya cairan di paru-paru.

TA pun harus menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan itu.

Sayang, kondisi TA justru semakin menurun setelah operasi. 

Sempat sadar beberapa jam, TA kembali kritis dan akhirnya meninggal dunia.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved