Berita Blora

Kasus PMK di Blora Melonjak, DP4 Terjunkan Petugas ke Setiap Pasar Hewan: Cek Sapi yang akan Masuk

Kasus PMK di Blora kembali melonjak pada September 2025 ini. Petugas diterjunkan di setiap pasar hewan untuk mengecek sapi yang akan masuk pasar.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK DP4 BLORA
CEK KESEHATAN SAPI - Petugas DP4 Blora mengecek kesehatan sapi yang menunjukkan gejala PMK, beberapa waktu lalu. DP4 Blora kembali perketat pengawasan jual beli ternak di pasar hewan guna mencegah penularan PMK di Blora. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora bakal menempatkan petugas kesehatan hewan di setiap pasar hewan di Blora.

Penerjunan petugas ini dilakukan menyusul lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Blora.

Pada September 2025 ini ditemukan 20 hewan ternak terjangkit PMK.

Padahal, Agustus lalu, kasus PMK di Blora terdata nihil.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora, Rasmiyana mengatakan, penempatan petugas di pasar hewan dimaksudkan untuk memantau lalu lintas ternak, khususnya dari luar Blora.

Baca juga: Siap-siap Mulus, Blora Digelontor Pemprov Rp 75 Miliar untuk Perbaikan Jalan Rusak

Menurutnya, pasar hewan menjadi salah satu tempat yang bisa meningkatkan potensi penularan PMK

Pasalnya, di tempat ini, hewan ternak yang dijual tak hanya berasal dari Blora tetapi juga datang dari luar daerah.

"Di Pasar hewan, kami tempatkan petugas di setiap pintu masuk pasar."

"Petugas itu bertugas mengecek sapi-sapi yang akan masuk dan memastikan sapi tersebut sehat, tidak membawa penyakit menular," kata Rasmiyana, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Pertamina Bangun Embung Watu Macan di Blora, Berbasis Agroforestri akan Memperkuat Ketahanan Air

Jika ditemukan sapi atau ternak dengan gejala PMK maka pedagang diminta tidak menjual sapi tersebut.

"Jika ditemukan gejala penyakit menular pada ternak yang akan masuk, kami mengimbau pada pedagang agar dibawa pulang lagi dan diobati di rumah, diisolasi, agar penyakit tidak menular lebih luas di pasar."

"Dan kami minta, sapi tersebut untuk tidak dijual karena dengan dijual nanti sampai kepada peternak juga akan merugi," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved