Berita Kendal

Anggaran Seragam Batik Rp5 Miliar untuk Siswa SD Dikritik DPRD Kendal, Ternyata Rancangan Bupati

Pemkab Kendal berencana membeli seragam batik seharga Rp5 miliar bagi ASN. Rencana ini dikritik DPRD Kendal.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI PELAJAR SD - Siswa baru mengikuti doa bersama pada pembukaan MPLS di SDN 148 Cibaduyut, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). Pemkab Kendal dikritik setelah berencana membeli seragam SD seharga Rp5 miliar. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Pemkab Kendal berencana membagikan seragam batik gratis kepada siswa SD negeri.

Anggaran pengadaan seragam batik tersebut mencapai Rp5 miliar.

Batik yang akan dipakai ribuan pelajar SD di Kendal tersebut merupakan rancangan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari

Batik tersebut memiliki corak khas Kendal dengan gambar kendil dan pohon Kendal

Batik baru ini akan menggantikan seragam batik yang sebelumnya dipakai siswa. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, ada sekitar 25 ribu siswa SD yang akan menerima seragam batik ini.

Saat ini, pengadaan batik tersebut dalam berproses di e-katalog. 

Baca juga: Viral, Menu MBG di Kendal Hanya Ada Mi Goreng Lauk Sepotong Kecil Telur Dadar dan 2 Potong Wortel

Nantinya, batik tersebut akan dibagikan dalam bentuk seragam jadi, dengan bawahan berupa celana putih. 

"Untuk sekarang, belum didistribusikan. Masih proses pembuatan dokumen buat baju ke e-katalog."

"Satu setel baju itu sekitar Rp200 ribu, sudah termasuk ongkos jahit berdasarkan Standar Satuan Harga (SSH)," katanya, Jumat (5/9/2025).

Batik tersebut ditargetkan selesai Agustus namun ternyata, proses pengadaan barang memakan waktu cukup lama. 

Ada berbagai pertimbangan, termasuk motif, corak serta pemilihan kain.

"Untuk proses pengadaannya lama, kita pertama di motif."

"Kalau motif sudah oke dengan ibu bupati, kami harus cari bahan yang bagus apa."

"Lihat kainnya dulu seperti apa, jadi nanti mereka harus benar-benar memakai kain yang sudah dilab-kan dengan baik," paparnya.

Menurut Ferinando, pengadaan batik ini sebagai langkah memperkuat identitas lokal. 

Namun, pihaknya hanya akan membagikan seragam batik ini ke sekolah negeri.

"Kenapa negeri saja? Karena sekolah swasta biasanya kan sudah punya batik sendiri," sambungnya.

Baca juga: 135 Tenaga Honorer Kendal Gagal Jadi PPPK, Tak Didaftarkan OPD ke Database BKN

Pembagian seragam gratis ini akan direalisasikan pada tahun ajaran baru 2025–2026. 

Pada tahap pertama, pembagian difokuskan kepada siswa kelas 2, 3, dan 4 SD negeri. 

Dikritik DPRD

Sementara, rencana Disdikbud Kendal menganggarkan dana Rp5 miliar untuk pengadaan seragam batik gratis bagi siswa SD dikritik Komisi D DPRD.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Kendal, Sulistyo Ari Wibowo menilai, program ini perlu dikaji ulang di tengah kondisi keuangan daerah yang terdampak efisiensi.

"Prinsipnya, sudah kami klarifikasi, seragam ini untuk identitas siswa Kendal."

"Tapi, dengan efisiensi, tetap harus ada skala prioritas," katanya, Jumat.

Sulistyo tak memungkiri, bidang pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas meski dalam cakupan efisiensi. 

Namun, ia menilai, ada program lain di bidang pendidikan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Ia pun mengingatkan Pemkab Kendal agar menunda pengadaan seragam batik ini, mengingat kondisi daerah sedang melakukan efisiensi anggaran.

"Kami sudah mengingatkan Disdikbud," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved