Sudaryono

Terungkap! Sumber Dana Rp140 Triliun untuk MBG, Wamentan Sudaryono: Dari Efisiensi

Wamentan Sudaryono blak-blakan soal sumber dana fantastis untuk program kerakyatan. Ternyata, uangnya dari pemangkasan anggaran yang tak penting.

MEDIA SOSIAL SUDARYONO
BONGKAR RAHASIA ANGGARAN. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, saat membeberkan konsep efisiensi anggaran negara dalam sebuah forum, Selasa (28/10/2025). Ia mengungkap bahwa dana fantastis untuk program prioritas seperti subsidi pupuk dan MBG berasal dari pengalihan anggaran program-program yang dianggap tidak penting. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Sebuah pertanyaan besar yang selama ini mungkin terbersit di benak publik akhirnya terjawab tuntas, dari mana datangnya uang triliunan rupiah untuk membiayai program-program ambisius pemerintah, mulai dari subsidi pupuk hingga Makan Bergizi Gratis (MBG)?

Jawabannya, menurut Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, sederhana: efisiensi.

Dalam sebuah rekaman video yang beredar, Sudaryono membeberkan rahasia dapur anggaran negara.

Baca juga: Wamentan Sudaryono Pangkas 145 Aturan Pupuk Subsidi, Kios Diperintahkan Uber Petani

Ia menjelaskan bahwa konsep efisiensi di tingkat negara berbeda dengan logika rumah tangga.

Bukan berarti memangkas belanja dan menyimpan sisa uang, melainkan mengalihkan anggaran dari pos-pos yang tidak produktif.

"Jadi yang dimaksud efisiensi anggaran itu, bukan berarti Anda punya penghasilan 10 juta, karena efisiensi kemudian yang Anda belanjakan hanya 5 juta, 5 jutanya disimpan. Keliru dalam urusan negara ini," jelas Sudaryono.

'Kantong Ajaib' Presiden

Menurutnya, anggaran negara harus tetap dihabiskan seluruhnya.

Letak efisiensinya adalah dengan 'menyapu' dana dari program-program yang dianggap tidak penting, lalu memindahkannya ke dalam 'kantong Presiden' untuk dialokasikan kembali ke program prioritas.

"Kegiatan ke luar negeri yang nggak jelas, kantongi Presiden. Kegiatan seminar-seminar di hotel-hotel, dikantongi Presiden. Event-event besar yang ngabisin anggaran triliunan, dikantongi Presiden," bebernya.

Dari hasil 'sapu bersih' inilah, terkumpul dana segar yang nilainya fantastis.

"Berapa anggaran yang berhasil masuk kantong Presiden dari efisiensi itu? Totalnya 300 triliun," ungkapnya.

'Kantong ajaib' inilah yang kemudian menjadi sumber pembiayaan program-program kerakyatan.

Sudaryono menggambarkan bagaimana para menteri dan kepala lembaga datang melapor kepada Presiden, dan anggaran langsung cair seketika.

"Makanya begitu Pak Dirut sama Pak Menteri Pertanian datang, 'Pak, lapor, pupuk perlu diberesi Pak'. 'Butuh berapa?'. '48 triliun'. 'Pok!'. Masih sisa banyak," ceritanya dengan penuh semangat. Hal yang sama terjadi untuk kebutuhan irigasi, Bulog, hingga MBG yang menelan anggaran Rp 140 triliun.

"Itulah esensi dari efisiensi anggaran," tegasnya.

Prinsip Tiga Prioritas

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved