Moro Purwokerto Mulai Direnovasi, Proses Revitalisasi Butuh Sebulan, 20 Desember untuk Jateng Fair

Namun dinamika ekonomi menjadi pertimbangan yang tidak bisa diabaikan.

"Penawaran sudah dibawah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Rp 205 miliar," tutupnya. 

Meski belum ada kesepakatan final terkait penjualan, geliat aktivitas pembersihan dan peremajaan memberi sinyal kuat Moro Purwokerto bersiap bangkit.

Sebelumnya, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengungkap adanya investor nasional yang siap mengelola Moro Purwokerto.

Mal tersebut berhenti beroperasi pada 17 Oktober 2023 dan diputus pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang pada 16 Oktober 2023.

"Ini lagi ada negosiasi, saya sudah fasilitasi, angkanya sudah ketemu dan kemungkinan akan menjadi mall dan rumahsakit," kata Bupati Sadewo, Sabtu (18/10/2025) lalu.

Baca juga: Dua Tahun Mati Suri, Moro Purwokerto Tiba-tiba Bersih-bersih, Kurator Sebut Ada Penyewa Besar

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan pusat perbelanjaan yang pernah menjadi favorit warga Banyumas dan sekitarnya itu tutup? Tribunbanyumas.com melaporkannya secara meaningful!

Beroperasi 1997

Moro Mall yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Purwokerto buka pada 17 Desember 1997.

Kehadirannya menambah pilihan pasar swalayan di Purwokerto, yang saat itu dikuasai Sri Ratu.

Penampilannya yang lebih modern membuat Moro Purwokerto segera menjadi wisata belanja favorit warga.

Bahkan, tak hanya warga lokal Purwokerto dan Banyumas, tetapi juga wilayah tetangga, semisal Purbalingga dan Banjarnegara.

Moro Purwokerto memiliki empat lantai yang dilengkapi fasilitas parkir untuk sepeda motor dan mobil yang cukup luas.

Tak hanya supermarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, pusat perbelanjaan ini juga menyediakan kebutuhan fashion dan wahana permainan.

Sayang, setelah hampir 26 tahun beroperasi, Moro Purwokerto memilih tutup.