Longsor Majenang

Warga Cibuyut Yakin Longsor Cilacap Terkait Sedekah Bumi: Korban Kambing Tahun Ini Berkurang

Warga Dusun Cibuyut Majenang Cilacap meyakini, longsor yang melanda permukiman mereka terjadi karena korban kambing saat sedekah bumi berkurang.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
OPERASI SAR - Petugas SAR gabungan mencari korban longsor Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (18/11/2025). Warga meyakini, longsor yang merenggut 16 nyawa itu terjadi karena korban sedekah bumi lebih sedikit dari tahun-tahun biasanya. 
Ringkasan Berita:
  • Warga Dusun Cibuyut Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, meyakini, longsor yang menimpa permukiman mereka terjadi karena korban sedekah bumi tahun ini berkurang.
  • Sedekah bumi yang biasanya mengorbankan empat kambing sebagai wakil dari empat RT, tahun ini berkurang hanya dua kambing.
  • Dari 16 korban tewas longsor Cibeunying, 10 di antaranya merupakan warga Cibuyut.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Masyarakat Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memercayai longsor yang menyapu permukiman mereka terkait tradisi sedekah bumi.

Mereka meyakini, longsor yang memakan korban jiwa itu terjadi karena korban sedekah bumi tahun ini lebih sedikit dari biasanya.

"Sedekah bumi tahun ini berbeda," kata Wasri (53), warga RT 01 RW 05 Dusun Cibuyut saat ditemui di area bencana, Selasa (18/11/2025). 

Warga Dusun Cibuyut memiliki tradisi sedekah bumi menyembelih kambing.

Ritual wujud syukur dan doa keselamatan itu biasanya digelar di jalan dusun.

Baca juga: Lagi, 1 Korban Longsor Cibeunying Ditemukan. Tim SAR Gabungan Sisir Lokasi Cari 7 Korban Lain

Setiap RT akan menyembelih satu kambing dan ditutup dengan makan bersama.

Namun, tahun ini, beda.

"Biasanya di pinggir jalan dusun."

"Satu RT satu kambing."

"Sedekah bumi ditanam, rutin tiap tahun di tanggal 10 hari Suraan."

"Tapi kemarin, malah digabung di balai kampung bawah dan cuma dua kambing," kata Wasri dengan raut yang masih syok.

Keyakinan masyarakat atas bencana longsor yang punya kaitan dengan sedekah bumi ini makin kuat setelah satu di antara anggota tim SAR kesurupan.

"Jam 10 pagi kemarin, ada petugas SAR yang kesurupan."

"Dari yang kesurupan bilang, minta korban sepuluh."

"Dan kebetulan, korbannya juga sepuluh orang yang ditemukan di area sini (Dusun Cibuyut)," kata Wasri.

Baca juga: Pemkab Cilacap Mulai Siapkan Relokasi Korban Longsor Cibeunying, Dicarikan Lokasi di Majenang

Sementara itu, warga lain, Wardono (60) mengatakan, perubahan tradisi sedekah bumi sempat dipermasalahkan warga.

"Harusnya empat kambing mewakili empat RT."

"Tapi kemarin, cuma dua ekor digabung jadi satu."

"Padahal, aturan dari dulu, setiap RT satu kambing," kata Wardono.

Setiap Malam Mengungsi

Saat ini, warga mengkhawatirkan adanya longsor susulan.

Sejak longsor besar melanda, suasana Dusun Cibuyut berubah drastis.

Setiap malam, suasana dusun seperti kota mati.

Material longsor telah menimbun area permakaman di sisi perbukitan.

Begitu juga dengan sejumlah rumah warga, ada yang rusak dan ditinggal penghuni.

Sementara, rumah warga yang masih bisa ditempati, dihuni hanya saat siang hari.

"Sejak malam bencana, warga mengungsi."

"Kalau siang di rumah, jaga rumah."

"Tapi, kalau mendung dan malam, mulai pada pergi dan mengungsi, takut," kata Wasri yang berhasil menyelamatkan diri bersama cucunya.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Kerahkan Drone Thermal Cari Korban Longsor Cibeunying Cilacap Hari Ini

Diberitakan sebelumnya, longsor menyapu dua dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025).

Dua dusun tersebut adalah Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan.

Data dari BPBD Cilacap, 46 orang menjadi korban longsor Majenang itu.

Sebanyak 23 orang berhasil selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka.

Sementara, 16 orang ditemukan meninggal.

Dan, hingga Selasa pagi, tujuh orang diduga tertimbun longsor dan masih dalam pencarian. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved