Tiga Jembatan Rusak Parah, Bupati Kebumen 'Todong' Langsung Kepala BNPB Saat Peresmian

Ringkasan Berita:Pemkab Kebumen mengusulkan perbaikan 3 jembatan rusak ke BNPB.

 

Usulan disampaikan Bupati Lilis Nuryani langsung kepada Kepala BNPB Suharyanto di Kebumen.

 

Tiga jembatan itu adalah Jembatan Kalongbali (Karanganyar), Jembatan Cacaban (Karanggayam), dan Jembatan Sirnoboyo (Bonorowo).

 

Jembatan Kalongbali putus total akibat banjir 2024, sementara dua lainnya dalam kondisi membahayakan.

 

BNPB memberi lampu hijau dan meminta Pemkab segera mengajukan proposal serta RAB untuk ditelaah.

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen tengah berjuang mencari anggaran untuk memperbaiki tiga jembatan vital yang kondisinya rusak.

Tak main-main, usulan perbaikan ini disampaikan langsung oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto.

Momen ini dimanfaatkan Bupati Lilis saat Kepala BNPB berkunjung ke Kebumen untuk meresmikan Jembatan Wetonkulon pada Selasa (4/11/2025) siang.

Baca juga: BNPB Pasang Sensor Gempa di Titik Megathrust, 33 Desa Rawan Tsunami di Kebumen Disiapkan

Bupati Lilis Nuryani membeberkan, tiga jembatan yang diusulkan untuk segera ditangani meliputi Jembatan Kalongbali di Kecamatan Karanganyar, Jembatan Cacaban di Kecamatan Karanggayam, dan Jembatan Sirnoboyo di Kecamatan Bonorowo.

"Perbaikan tiga jembatan itu memang dibutuhkan," kata Lilis Nuryani, Selasa siang.

Kondisi Mendesak

Kondisi ketiganya memang sudah mengkhawatirkan.

Kepala BPBD Kebumen, Udy Cahyono, merinci bahwa kerusakan terparah terjadi di Jembatan Kalongbali yang putus total akibat banjir pada November 2024 lalu. Dua jembatan lainnya juga tak kalah butuh perhatian.

"Jembatan Kalongbali tidak bisa dilewati karena putus. Kalau Cacaban masih bisa dilalui sepeda motor. Jembatan Sirnoboyo masih bisa dilewati tapi kondisinya sudah mulai membahayakan," terangnya.

Gayung bersambut. Usulan dari Bupati Kebumen itu mendapat lampu hijau dari Kepala BNPB. Suharyanto mengungkapkan, pihaknya sangat terbuka bagi pemerintah daerah yang ingin melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, termasuk usulan jembatan ini.

Namun, ada prosedur yang harus dilewati. Pemkab diminta segera menyusun proposal lengkap.

"Ya setelah ini mungkin ada tim yang akan menyusun perencanaan, RAB (Rencana Anggaran Belanja) kemudian diajukan ke BNPB. BNPB juga akan menelaah dan seandainya semuanya memenuhi syarat, ya kita akan teruskan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Keuangan untuk mendukung anggarannya," jelas Suharyanto.