Berita Purbalingga

Dari Hobi Jadi Rizki, Pensiunan PPPK Purbalingga Sukses Budidaya Burung Branjangan

Satu ekor jantan bisa mencapai Rp7 juta, sementara betina sekitar Rp3,5 juta.

Farah Anis Rahmawati
Memperlihatkan — Aji Gimawan, seorang pensiunan PPPK Dinas Pertanian Purbalingga saat memperlihatkan salah satu anakan Burung Branjangan trah putih di rumahnya yang terletak di Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Selasa (28/10/2025). 


Kemudian, Aji mengatakan, permintaan burung datang dari berbagai daerah, mulai dari Tegal, Jogja hingga Surabaya.


"Saya gak pernah promosi besar-besaran. Tapi teman saya kebetulan dari komunitas. Kalau main kesini suka upload burung-burung ini, jadi dari situ banyak pembeli yang datang," jelasnya. 


Dengan hasil yang fantastis tersebut, Aji mengaku bersyukur karena dapat membantu perekonomian keluarga, khsusunya bagi dirinya dan sang istri. Selain itu Aji juga bersyukur karena melalui hobi ini ia bisa mendapatkan keuntungan. 


"Alhamdulillah, sedikit banyak dengan hobi yang saya tekuni ini bisa membantu perekonomian keluarga," tuturnya. 


Meski demikian, Aji mengatakan budidaya Burung Branjangan tidak selalu semudah itu. Meski perawatannya terbilang mudah, masa birahi burung tersebut menurutnya cenderung sulit diprediksi. 


"Antara betina dan jantan itu masa birahinya bisa beda. Pernah saya satukan dalam kandang sampai berbulan-bulan, itu nggak kawin. Jadi harus pintar-pintar lihat waktu, dan pakai vitamin untuk mendorong birahi," ujarnya. 


Selain itu, burung juga memiliki masa mabung atau pergantian bulu. Masa tersebut terjadi sekitar 6-9 bulan sekali. 


"Dan dalam proses tersebut biasanya burung berhenti produksi, jadi harus sabar. Nanti dua sampai tiga bulan setelahnya baru bisa produksi lagi," imbuhnya. 


Selain Branjangan, Aji mengatakan juga membudidayakan Burung Kenari. Ia mengaku penjualan burung tersebut justru lebih cepat, karena harganya yang cukup terjangkau. 


Satu ekor Burung Kenari Jantan dijual mulai dari Rp200 ribu. 


"Meski keuntungan tidak sebesar Branjangan, tapi ini paling banyak dicari. Ini malah saya sampai kehabisan stok," ujarnya. 


Aji menambahkan, meski ia telah sukses untuk melakukan usaha tersebut, ia tidak pernah keberatan apabila ada seseorang yang ingin belajar bagaimana membudidayakan Burung Branjangan. Sehingga ia menyatakan, terbuka bagi siapapun yang ingin belajar. 


"Saya terbuka saja, saya juga dulu belajar otodidak. Jadi kalau mau belajar boleh, langsung ke saya, gak harus beli burung dari saya atau punya kandang yang bagus dulu, asal mau belajar pasti saya ajarkan," pungkasnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved