Purbalingga

SETELAH JEMBATAN RANU, Kini Jembatan Sungai Lebak di Purbalingga Terancam Putus, Penyebabnya Sama

Penyebabnya sama seperti Jembatan Ranu, yakni tumpukan sampah bambu yang menyumbat aliran sungai di bawahnya.

TRIBUN BANYUMAS/ FARAH ANIS RAHMAWATI
JEMBATAN TERANCAM PUTUS, Kondisi Jembatan Sungai Lebak di Desa Cilapar, Kaligondang, Purbalingga, yang kini rusak dan terancam putus, Minggu (14/9/2025). Kerusakan disebabkan oleh tumpukan sampah bambu yang menyumbat aliran sungai dan menggerus pondasi jembatan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Setelah Jembatan Ranu, satu lagi jembatan di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, dilaporkan mengalami kerusakan parah dan terancam putus.

Jembatan tersebut adalah Jembatan Sungai Lebak yang berada di Dusun 1 RT 1 RW 4.

Kondisinya disebut sudah mengkhawatirkan sejak enam bulan terakhir.

Kepala Desa Cilapar, Somlikhun, mengatakan penyebab kerusakan jembatan ini identik dengan penyebab runtuhnya Jembatan Ranu.

Baca juga: Tak Juga Diperbaiki, Jembatan Sungai Ranu Purbalingga Viral, Kades Mengaku Sudah Lapor Bupati

Kondisinya Mulai Amblas 

Menurut Somlikhun, kondisi jembatan yang dibangun pada tahun 1998 ini sudah mulai rusak.

Aspal di bagian tengah jembatan bahkan sudah terlihat amblas.

"Tapi kalau di situ masih bisa dilewati, cuma memang sudah mulai rusak. Kalau diperhatikan lebih jauh itu aspal di tengah-tengahnya sudah mulai amblas," terangnya kepada Tribunbanyumas.com.

Ulah Penebang Bambu Liar 

Biang keladi kerusakan kedua jembatan ini adalah tumpukan sampah bambu yang menyumbat aliran air di bawah jembatan.

Saat terjadi banjir, air yang tersumbat akan menghantam pondasi jembatan dengan keras.

Somlikhun menduga sampah tersebut berasal dari ulah oknum tidak bertanggung jawab yang menebang bambu di sepanjang aliran sungai.

"Yang nebangin itu masalahnya orang suruhan, bukan warga sini. Jadi mereka asal buang bambu yang tidak terpakai, yang akhirnya membuat saluran tersendat," jelasnya.

Mobil Dilarang Melintas 

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak desa bersama Pemerintah Kecamatan Kaligondang telah memasang papan peringatan. Kendaraan roda empat atau mobil kini dilarang keras melintasi jembatan tersebut.

"Meskipun masih kelihatan kokoh, tapi janganlah kalau dilewati mobil karena bahaya. Kalau motor sih masih boleh," katanya.

Pihak desa telah mengusulkan perbaikan, namun saat ini prioritas utama adalah penanganan Jembatan Ranu yang sudah terputus total.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved