Cerita yang berkembang mengenai ragasemangsang seperti diungkap oleh Ketua RT 3 RW 5 Sokanegara, Karto Suwito pada TribunJateng.com, Kamis (20/6/2019) lalu.
Bangunan itu sering dikaitkan dengan sosok sakti bernama Ragasemangsang.
Ragasemangsang konon hanya bisa terbunuh jika bagian tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian.
Namun bagian tubuhnya tidak boleh menyentuh tanah. Sebab jika menyentuh tanah maka bagian tubuh kembali bersatu.
Karena itu untuk membinasakan Ragasemangsang, tubuhnya harus digantung agar tidak menyentuh tanah.
Ragasemangsang sendiri secara harfiah memiliki arti ‘tubuh tergantung’.
Baca juga: Infrastruktur Jasela Termasuk Tol Pejagan-Cilacap Mulai Dibahas, AHY Panggil 4 Gubernur dan Bupati
Selain kisah tersebut, ada pula yang meyakini tempat ini bekas pertapaan Mbah Ragasemangsang.
“Lokasi makam sekarang itu, tempat pertapaan Mbah Ragasemangsang yang lantas dikeramatkan," ungkap Karto.
Tentunya itu hanya cerita legenda yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sampai sekarang pun tidak jelas apakah tempat itu merupakan situs sejarah, makam, petilasan, atau penanda peristiwa apa di masa silam.
Belum ditemukan sumber valid yang bisa menjelaskan fakta terkait keberadaan bangunan tersebut.
Juga belum ada sumber sejarah yang menjelaskan apakah Ragasemangsang sebagai tokoh yang menyejarah atau hanya tokoh imajinatif (fiktif).