"Dilakukan selain di kamar pondok juga di kamar kiai."
"Yang di pondok ada empat anak yang melihat," jelas Deddy.
Didampingi seorang wanita, Deddy Gunawan yang mengenakan kemeja biru terlihat memegang sebuah berkas.
Ia berdiri tegap di depan sebuah gedung yang diduga adalah Mapolresta Pati.
Wajahnya tampak serius dan penuh dengan tekad.
Berkas yang ada di tangannya adalah surat laporan resmi atas kasus dugaan pelecehan seksual ini.
Momen ini menjadi sebuah langkah awal untuk mencari keadilan bagi para santri yang menjadi korban.
Deddy menyebut jumlah korban dari oknum kiai cabul ini tidak hanya satu.
"Ada banyak korbannya. Korban yang kami ketahui sejauh ini ada empat, tapi tidak menutup kemungkinan ada lebih banyak," jelas dia.
Korban pelapor saja mengalami pelecehan ini berulang kali selama dua tahun.
Kondisi para korban kini sangat memprihatinkan dan mengalami trauma berat.
Aib ini sendiri terungkap saat korban pelapor lulus dari pondok.
Orang tuanya hendak menggelar syukuran dan ingin mengundang sang pimpinan pondok.
"Tapi si korban ini menolak dan berontak, akhirnya terbukalah semuanya," tutur Deddy.
Setelah perbuatannya terbongkar, pelaku sempat mencoba jalan damai.