Berita Jateng

Hanya 6 Bulan, 29.650 Warga Jateng Tak Lagi Berstatus Miskin

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI KEMISKINAN - Sejumlah bangunan liar berdiri dipinggir aliran kali Ciliwung, Jakarta Timur, Sabtu (9/2/2019). BPS mencatat, pada Maret 2025, jumlah warga miskin di Jateng turun 29.650 orang dari September 2025.

Peningkatan investasi juga berperan penting dalam penurunan kemiskinan. 

Diketahui, pemerintah mendorong pertumbuhan melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan Kawasan Industri Kendal, yang berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kegiatan ekspor-impor. 

"Investasi juga memberikan kontribusi terhadap penurunan kemiskinan," tuturnya. 

Baca juga: Kemiskinan Jateng Turun Jadi 9,48 Persen, Intervensi Menyeluruh Jadi Kunci

Saat ini, intervensi penurunan kemiskinan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

Pemprov Jateng diharapkan dapat memastikan penerima manfaat lebih tepat sasaran. 

"Harus dilakukan update data agar lebih akurat dan responsif."

"Komitmen semua pihak dari gubernur, wakil gubernur, sekda hingga bupati/wali kota telah ditunjukkan lewat sinergi yang konkret di lapangan," ungkapnya. 

Endang optimistis, Pemprov Jateng dapat menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dengan mengutamakan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang stabil, sinergi lintas sektor, dan basis data yang semakin baik. 

"Pemberdayaan masyarakat adalah kunci. Bantuan harus tepat sasaran dan berkelanjutan."

"Sinergi dan transparansi data adalah landasan menuju Jateng yang lebih sejahtera," tuturnya. (Kompas.com/Titis Anis Fauziyah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaim Kemiskinan Jateng Turun 0,1 Persen atau 29.000 Orang, Begini Penjelasan BPS".

Berita Terkini