Rizky Dian (27), seorang pengunjung warung Lamongan, mengungkapkan keprihatinannya.
"Mereka tidak semestinya jualan."
"Usia segitu mestinya buat belajar dan main. Bukan malah disuruh jualan sampai malam, kasihan," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu malam.
Diduga dari Daerah Pinggiran
Seorang petugas parkir di area GOR Satria, sebut saja TM, menyebut, hampir tiap malam ia melihat kelompok anak-anak kecil datang berjualan.
"Ada yang kelas 1 sampai kelas 5 SD."
"Rata-rata, datang jam 8 malam."
"Orangtuanya cuma nganterin barang, lalu diam aja, gak ikut jualan," terangnya.
Menurut TM, anak-anak itu bukan warga asli Purwokerto.
Ia menduga, mereka datang dari daerah pinggiran, mungkin untuk membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
"Yang saya lihat, ada lima anak laki-laki dan tiga perempuan."
"Ada yang kakak-adik. Kadang cuma dua anak yang ditemani orangtuanya, sisanya dibiarkan jualan sendiri," tambahnya.
Di depan SMK Negeri 1 Purwokerto, cerita serupa juga muncul.
Seorang warga, lewat jalur aduan, mengungkap, hampir tiap kali ia makan bakso sepulang kerja, selalu ada anak kecil datang menghampiri sambil menawarkan kerupuk.
Waktu sore, wajah anak-anak itu sudah tampak lelah.
Fenomena ini memunculkan dilema.