TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK – Aksi istigasah kemanusiaan soal rob yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak, Minggu (15/6/2025) siang, disusupi provokator yang berhasil diamankan.
Provokator yang diidentifikasi sebagai pria paruh baya diamankan saat peserta menuju lokasi istigasah di depan PT Polytron, Kecamatan Sayung.
Saat diamankan, pria berbaju dan celana krem tersebut membawa papan bertuliskan provokasi.
Pria tersebut diamankan langsung Kapolsek Sayung AKP Suprapto bersama anggota Banser yang berjaga di depan PT Charoen Pokphand Indonesia, sekitar 500 meter sebelum lokasi acara.
"Kami amankan papan provokasi yang dibawanya demi menjaga ketertiban dan kekhusyukan jalannya doa bersama," ujar AKP Suprapto, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Atasi Rob Demak, Pemerintah Setuju Perpanjang Tanggul Laut 10 Km di Timur Tol Semarang-Demak
Setelah papan bertuliskan provokasi itu diamankan di pos satpam PT Charoen Pokphand Indonesia, pria tersebut tetap diperkenankan melanjutkan perjalanan menuju lokasi istigasah.
Sebelumnya, panitia istigasah telah mengimbau peserta dan warga untuk mewaspadai kemungkinan adanya pihak-pihak tak bertanggung jawab yang mencoba mengganggu jalannya acara.
Dihadiri Wakil Gubernur Hingga Menteri
Diketahui, ribuan warga Nahdliyin dari berbagai kecamatan di Demak menghadiri aksi doa bersama tersebut, yang diawali dengan longmarch sejauh sekitar 1 kilometer menuju titik utama di depan PT Polytron, lokasi yang selama ini menjadi titik banjir rob paling parah.
Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan dan ikhtiar spiritual warga NU atas bencana rob yang bertahun-tahun melanda Kecamatan Sayung dan sekitarnya.
Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo.
Dody mengaku datang untuk mewakili Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan dukungan dan janji penanganan rob kepada masyarakat.
"Presiden Prabowo titip pesan bahwa rob ini akan ditangani secara serius. Pemerintah akan membangun tanggul laut di sepanjang pesisir Pantura Jawa, mulai dari Pekalongan hingga Rembang," ujar Menteri Dody.
Baca juga: Waspada! 5 Tahun Lagi, Permukiman dan Jalan Pantura Demak Diprediksi Hilang Terendam Rob
Namun, ia menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut sepanjang pesisir tidak bisa diselesaikan dalam satu periode kepemimpinan presiden.
"Bisa jadi, pembangunan ini butuh hingga tiga periode. Bahkan, kalau presidennya bukan lagi Pak Prabowo, program ini akan tetap berlanjut karena sudah menjadi komitmen negara," jelasnya.
Rob yang melanda Kecamatan Sayung, Demak, membuat sejumlah desa hilang terendam laut, di antaranya Desa Bedono dan Morosari, yang kini hanya menyisakan area pemakaman.
PCNU Demak dan warga terus mendesak pemerintah agar pembangunan tanggul laut segera direalisasikan sebagai solusi jangka panjang atas penderitaan yang sudah menjadi "bencana permanen". (*)