Penyebab utama jebolnya tanggul ini karena intensitas curah hujan ekstrem di wilayah hulu Rawapening.
Bahkan, intensitasnya mencapai 160,5 mm atau lebih dari 150 mm sebagai batas status ekstrem.
Sementara itu, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWS Pemali Juana, Laode Bakti mengatakan, percepatan penutupan tanggul jebol telah dilakukan.
Pihaknya mengupayakan selesai dalam dua hari. Selain itu, pihaknya juga meminta pada warga untuk melaporkan jika ada tanda-tanda kerusakan pada tanggul.
Usai meninjau tanggul, Gubernur Ahmad Luthfi melanjutkan agenda rapat koordinasi dengan Pemkab Grobogan dalam penanganan banjir di Polres Grobogan.
Bupati Grobogan, Setyo Hadi mengatakan, banjir kali ini berdampak di 6 kecamatan dan 27 desa.
Jumlah pengungsi menjadi 1.202 jiwa dan ada 5.501 rumah terendam banjir.
Tak hanya itu, seluas 526 hektar area pertanian juga tergenang. (*)
Baca juga: Banjir Grobogan Meluas ke Ringinkidul, Warga Mengungsi di Masjid dan Gereja. Butuh Bantuan Selimut