Kolaborasi ini diharapkan mampu mendukung pembangunan daerah yang ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di samping turut menjaga kelestarian lingkungan.
Terpisah, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro menyambut positif kerja sama dengan PLN tersebut. Pengolahan sampah organik menjadi biomassa untuk co-firing PLTU, menurut dia, menambah ragam produk Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) atau TPA BLE di Banyumas.
Selama ini, selain biomassa, TPST dan TPA BLE sudah berhasil memproduksi olahan sampah bernilai jual di antaranya pupuk, bata paving, biji plastik hingga maggot.
“Pemkab Banyumas menyambut baik kerja sama ini,”katanya
Bahan Baku Energi Terbarukan Melimpah
Bahan baku biomassa yang dihasilkan dari TPST, Tempat Pengolahan Sampah 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) maupun TPA BLE Banyumas sangat melimpah.
Koordinator Lapangan TPA BLE Banyumas Teguh Aryo Utomo menyampaikan, produksi sampah masyarakat di Kabupaten Banyumas setiap hari mencapai 500 sampai 700 ton.
Sebagian besar adalah sampah organik yang bisa dijadikan biomassa. Sementara kebutuhan biomassa, khususnya untuk PLTU Cilacap sangat besar. Sampai saat ini, pihaknya baru mampu menyuplai antara 50 sampai 80 ton bahan baku biomassa untuk kebutuhan PLTU setiap bulannya.
"Kebutuhannya sangat besar. Nanti di PLTU masih diproses lagi untuk pengganti batu bara,”katanya
Bukan hanya sampah organik yang bisa diolah menjadi sumber energi terbarukan (biomassa). Sampah anorganik seperti plastik pun bisa disulap jadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Sampah plastik yang sulit terurai ternyata dapat diolah melalui proses Refuse Derived Fuel (RDF). Lewat teknologi tersebut, sampah anorganik dicacah menjadi keripik sampah untuk sumber energi yang dibutuhkan perusahaan. Prospeknya tak kalah menjanjikan dengan biomassa.
RDF yang diproduksi puluhan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Banyumas maupun TPA BLE dijual ke PT Solusi Bangun Indonesia (BSI) di Cilacap. RDF dipakai sebagai bahan bakar pengganti batu bara untuk proses produksi pabrik semen di Cilacap.
"Jumlah KSM di Banyumas terakhir sudah 39, dan akan menjadi 42 KSM di tahun 2024 ini,”katanya
Ekonomi Sirkular
Pengolahan sampah menjadi energi terbarukan ternyata sudah dimulai di tingkat TPS 3 R atau TPST yang dikelola KSM. Seperti halnya di TPST Kedungrandu yang sampai saat ini memiliki 3000 pelanggan.