TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Warga Jepara, Jawa Tengah, mengeluhkan kelangkaan elpiji tabung 3 kg setelah kenaikan harga eceran tertinggi (HET).
Di tingkat pengecer, warga bahkan harus menebus elpiji 3 kg seharga Rp35 ribu.
Faiyah, warga Kecamatan Mlonggo, mengaku harus ke kecamatan tetangga untuk mendapatkan gas bersubsidi tersebut.
"Harus ke Desa Ragulampitan, Kecamatan Batealit, baru dapat. Harganya juga mahal," katanya, Rabu (18/9/2024).
Senada disampaikan Sholekah, warga Desa Kalipucang, Kecamatan Welahan, dan Rhodiah, warga Desa Srikandang, Kecamatan Bangsri.
Mereka harus membayar Rp34 ribu-Rp35 ribu untuk membeli elpiji 3 kg di pedagang eceran.
Stok dan Pasokan Aman
Sementara, Kabag Perekonomian Setda Jepara Ferry Yudha Adhi Dharma mengatakan, stok elpiji 3 kg masih aman.
Menurutnya, kuota harian untuk seluruh wilayah Kabupaten Jepara mencapai 34 ribu-35 ribu tabung.
Baca juga: Penyebab Harga Eceran Elpiji 3 Kg di Jawa Tengah Naik, Berlaku Mulai 9 September 2024
Tak hanya itu, ada tambahan kuota fakultatif yang juga sudah didistribusikan sejak Sabtu (14/9/2024) sampai Selasa (17/9/2024).
"Sehingga, total ada 47.040 tabung yang didistribusikan."
"Kami pastikan, tidak ada kelangkaan karena jatah alokasi (harian) dari Pertamina juga normal," kata Ferry, Rabu (18/9/2024).
Penambahan kuota ini juga dilakukan untuk wilayah Karimunjawa.
Dari yang semula 2000 tabung per pekan, kini bertambah menjadi 2.240 tabung per pekan.
Meski begitu, Ferry mengaku telah menurunkan tim untuk memonitor dan melakukan evaluasi terkait keluhan warga atas kelangkaan dan lonjakan harga elpiji 3 kg.
Baca juga: Pendiam dan Penurut, Sosok Mahasiswa Korban Pembacokan di Semarang di Mata Keluarga Jepara
Ia menduga, kejadian ini muncul karena kekhawatiran warga setelah HET naik.