Jadi kelola dan pilah sampah sendiri, sampahmu itu adalah tanggung jawabmu," kata dia.
Menurutnya, mengubah kebiasaan memang bukan barang gampang.
Perlu waktu.
Juga komitmen yang kuat.
"Ini adalah bentuk kesadaran kita dan juga upaya kita merubah kebiasaan, untuk bisa memilah sampah yang kita hasilkan," paparnya.
Penempatan tempat sampah sengaja ditempatkan di belakang.
Baca juga: 148 Warga Jateng Meninggal akibat DBD, Kasus Terbanyak Januari-April Ditemukan di Banyumas
Ini tentu dengan banyak pertimbangan.
Di antaranya soal estetika.
"Tempat sampah kita tempatkan di belakang.
Karena secara estetika kurang sedap dipandang jika ditaruh di depan.
Ini juga bagian dari merubah kebiasaan karena selama ini tempat sampah itu ditaruh di depan," jelasnya.
Upaya pengelolaan sampah, kata dia, bisa dimulai dari lingkup terkecil seperti rumah tangga dan juga kantor, atau tempat kerja.
Menurutnya, jika hal tersebut dilakukan maka pengelolaan sampah tidak akan menjadi masalah.
"Semoga apa yang kita lakukan, juga bisa dilakukan di tempat lain.
Next kami ingin sekalian bisa mengelola sampah organik, dengan budidaya magot," imbuhnya. (*)
Baca juga: 148 Warga Jateng Meninggal akibat DBD, Kasus Terbanyak Januari-April Ditemukan di Banyumas