Pihaknya juga menolak segala bentuk pembangunan oleh Pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua.
Osea Boma mengeluarkan ancaman tembak mati bagi warga asli Papua yang terlibat membantu TNI-Polri lewat cara spionase terhadap aktivitas TPNPB.
"Apa pun yang akan terjadi, jangan cari rakyat sipil tetapi cari kami, pasukan TPNPB.
"Sebab, itu semua, kami pasukan TPNPB yang lakukan sebagai bentuk perlawanan mengusir pendudukan pemerintah Indonesia di atas Tanah Papua," ujarnya.
Kronologi Penembakan Danramil Aradide
Di Jayapura, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Candra Kurniawan menuturkan kronologi gugurnya Danramil Aradide, Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Baca juga: Genap Setahun Disandera KKB, Kondisi Pilot Susi Air Phillip Mark Diungkap Lewat Foto. Dijaga Pemanah
Dikatakan, pada Rabu (10/4/2024) sore, almarhum meninggalkan Markas Koramil 1703-4/Aradide.
Namun, korban tidak kunjung kembali hingga keesokan hari.
"Selanjutnya, dilakukan pencarian dan akhirnya almarhum ditemukan dalam keadaan meninggal karena diserang dan ditembak OPM," kata Candra, Jumat (12/4/2024).
Dalam video yang beredar di media sosial, korban terlihat mengendarai motor seorang diri.
Oktovianus Sogalrey melewati jalanan sepi di sekitar hutan.
Kemudian, terdengar sejumlah bunyi tembakan yang bersumber dari samping perekam video menuju arah korban.
Dalam rekaman itu, korban yang sudah jatuh dan tidak berdaya, kembali diserang menggunakan senjata tajam.
"Jenazah dievakuasi ke Enarotali kemudian dibawa ke Nabire," ujar Chandra. (Tribun Papua/Paul Manahara Tambunan)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Papua dengan judul "Organisasi Papua Merdeka Bertanggung Jawab Atas Penembakan yang Merenggut Komandan Koramil di Paniai".
Baca juga: Daftar Harga Tiket Masuk 18 Objek Wisata di Guci Tegal saat Libur Lebaran, Ada 2 yang Gratis
Baca juga: Pemudik di Jalur Selatan Wajib Mampir, Ada Masjid Berbentuk Kapal di Rest Area As-Shodiqin Cilacap