TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Korban tewas akibat kebakaran sumur minyak tradisional di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, bertambah menjadi tiga orang.
Selain tiga korban tewas, dua warga lainnya dilaporkan mengalami luka bakar serius dan telah dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta.
Hingga Senin (18/8/2025) siang, api yang telah berkobar lebih dari 24 jam itu belum juga berhasil dipadamkan.
Baca juga: UPDATE Kebakaran Sumur Minyak Blora: Satu Orang Meninggal, Api Belum Padam Hingga Malam Hari
Tim ahli dari Pertamina EP Cepu kini turun tangan memimpin operasi pemadaman.
Strategi Pemadaman: Ditutup dengan Tanah
HSSE Pertamina EP Cepu, Indra Firmanuddin, menjelaskan, strategi pemadaman akan dilakukan dengan cara memutus rantai segitiga api, yaitu dengan menghilangkan suplai oksigen.
"Nanti, kita akan menggunakan tanah sebagai media untuk menutup titik sumur ini," jelas Indra di lokasi kejadian, Senin.
Langkah pertama yang dilakukan adalah proses pendinginan di area sekitar untuk melindungi permukiman warga dan perkebunan yang berada di dekatnya.
Indra mengungkap, kesulitan utama dalam proses pemadaman adalah karena sumur minyak yang terbakar merupakan sumur tradisional yang tidak standar.
"Sumur yang dikerjakan ini tidak standar. Tidak ada kepala sumurnya, tidak ada peralatan yang bisa kita gunakan untuk mematikan aliran gas dari sumur tersebut," jelasnya.
Karena tidak adanya katup pengaman, satu-satunya cara untuk memadamkan api adalah dengan menutup sumber semburan gas secara manual menggunakan media tanah.
50 Keluarga Terpaksa Mengungsi
Akibat kebakaran yang tak kunjung padam dan asap tebal yang berbahaya, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sekitar lokasi terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tim gabungan dari Damkar, BPBD, TNI, dan Polri masih terus bersiaga di lokasi untuk mencegah api merembet ke rumah-rumah warga.
Pihak Pertamina menargetkan, dengan kerja sama tim gabungan, api dapat dipadamkan pada hari ini.