TRIBUNBANYUMAS.COM, KLATEN - Serangan tawon vespa di Klaten makin agresif dan mengganas.
Dalam sehari, tim rescue bahkan menerima 3-5 laporan untuk mengevakuasi sarang tawon.
Mereka pun mengimbau warga di Klaten untuk meningkatkan kewaspadaan lantaran serangan tawon vespa dapat memicu sesak napas.
Apalagi, beberapa hari lalu, seorang kakek di Klaten tewas setelah disengat tawon jenis vespa.
Anggota tim rescue tawon dari relawan Damai Modal Mikir (Damkir) Tara Kus Setiawan mengungkap, laporan sarang tawon terus ada sejak Desember 2023.
"Rata-rata, semalam, ada 3 laporan, kadang sampai 5 laporan. Tapi, cenderung menurun ketimbang sebelumnya di waktu yang sama," ucap Tara, Sabtu (3/2/2024).
Baca juga: Empat Warga Mriyan Boyolali Diserang Tawon Tabuhan di Dekat Jembatan Genting, Dua Orang Pingsan
Baca juga: Sempat Pingsan, Warga Nogosari Boyolali Akhirnya Tewas akibat Sengatan Lebah saat Cari Pakan Ternak
Meski laporan turun, Tara mengatakan, tawon vespa seakan bermutasi. Mulai dari perilaku yang lebih agresif hingga bentuk hewan.
"Perilaku (tawon) lebih agresif, lebih peka terhadap gerakan, lebih peka terhadap suara juga," paparnya.
"Jenis fisik juga beda (perubahan), ada yang punggung berbulu, ada juga yang kepala merah, kaki merah, bisa-nya itu lebih tinggi," tambahnya.
Bila tersengat tawon tersebut, sengatan tawon bisa membuat hidung berair atau beler, bahkn sesak napas.
"Jadi masyarakat perlu waspada, soalnya ini musim berkembang biak dan sarangnya bisa dimana saja," jelasnya.
Di sisi lain, musim hujan yang mundur ternyata membuat masa perkembangbiakan tawon jenis Vespa Affinis terpengaruh.
"Iya (terpengaruh), untuk saat ini musim perkembangbiakan tawon itu cenderung telat," ujar Tara. (Tribunsolo.com/Zharfan Muhana)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Serangan Tawon Vespa Masih Kerap Terjadi di Klaten: Makin Agresif, Rata-rata Semalam Ada 3-5 Laporan.
Baca juga: Terima Pendaftaran Gibran sebagai Cawapres, Ketua KPU RI Dapat Peringatan Keras Terakhir dari DKPP
Baca juga: Ini Tampang Begal Payudara yang Meresahkan Warga Kota Semarang: Puas 9 Kali Beraksi Sasar Pelajar