Sentra produksi garam juga dikembangkan di sejumlah desa dan kecamatan pesisir lain, yakni Kecamatan Klirong, Kecamatan Puring dan Kecamatan Petanahan dengan puluhan kelompok produsen garam.
Ketua Kugar Jagat Kidul Desa Miritpetikusan Puji Santosa mengatakan, pihaknya mulai memproduksi garam pertama kali pada tahun 2018 lalu.
Berawal dari pelatihan yang diadakan pemerintah, ia kemudian berembug dengan warga lain untuk mendirikan tempat produksi garam.
Pihaknya kemudian membangun sarana prasarana seperti tandon, rumah penjemuran, serta menyiapkan berbagai perlengkapan semisal meja kristal dan mesin pompa penyedot air laut.
“Panen perdana kala itu 5 kuintal,”katanya
Dukungan berbagai pihak, khususnya pemerintah dalam pengembangan industri garam membuat kelompoknya kian bersemangat. Intervensi pemerintah sangat dibutuhkan untuk kemajuan industri rakyat ini.
Usaha itu pun terus berkembang hingga kelompok bukan hanya memproduksi garam konsumsi, namun juga garam untuk kesehatan dan kecantikan hingga kebutuhan ternak dan pertanian.
Yang membanggakan, garam Kebumen telah berhasil meraih penghargaan Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Tahun 2020 lalu.
Pengelolaan kampung garam sebagai bagian dari ketahanan pangan warga tersebut dinilai inovatif oleh tim penilai Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2020.