TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Santer tersiar kabar swalayan legendaris Moro Purwokerto akan tutup.
Akan tetapi hingga saat ini Moro masih mencoba tetap eksis.
Tempat belanja orang Banyumas dan sekitarnya ini begitu tersohor di masanya dan kondisinya kini cukup memprihatinkan.
Usianya saja saat ini sudah 25 tahun atau seperempat abad sejak berdiri 1997.
Meski ramai dikabarkan bangkrut, Moro sampai hari ini terlihat lumayan ramai dengan adanya event Banyumas Thrift Market yang diselenggarakan hingga Minggu (17/9/2023).
Moro dulunya menjadi pusat belanja terbesar.
Baca juga: Pendakian Gunung Slamet Ditutup untuk Hindari Kebakaran Hutan
Menjadi rujukan warga dari berbagai kabupaten sekitar seperti Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap.
Bahkan ada yang berpendapat bila belum dikatakan pergi ke Purwokerto kalau belum mampir Moro.
Berdasarkan pengamatan Tribunbanyumas.com, suasana di parkiran cukup ramai dipadati kendaraan.
Memasuki lantai pertama di bagian belanjaan kebutuhan sehari-hari memang sebagian sudah kosong pada bagian rak-rak.
Bahkan ada yang ditutup kain hitam panjang.
Hanya ada 2 kasir yang melayani pembayaran.
Pada lantai 2 Moro ada event Banyumas Thrift Market yang banyak dikunjungi.
Bahkan di lantai dua masih ada beberapa tenant kuliner
Wakil Ketua Panitian Banyumas Thrift Market Dimas Ryandi mengatakan sudah sejak 2020 bekerjasama dengan Moro menyelenggarakan event itu.