Korupsi di Basarnas

Lagi-lagi di Basarnas, KPK Cium Dugaan Korupsi Pengadaan Truk Angkut Personel Rescue

Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara KPK Ali Fikri. Ali Fikri mengungkapkan, KPK kembali menemukan dugaan korupsi di Basarnas yang berbeda dengan OTT sebelumnya.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan adanya dugaan korupsi lain di Badan Nasional Pencarian Orang (Basarnas).

Terbaru, KPK mengendus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014 di Basarnas.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, kasus ini berbeda dari operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan yang menjerat Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsdya Henri Alfiandi pada Juli lalu.

"Berbeda. Jadi, ini hal yang berbeda. Ini pengadaan barang dan jasanya. Kalau OTT kan suap pengadaan barang dan jasanya," kata Ali saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Puspom TNI Ambil Alih Penanganan Kasus Dugaan Suap Kepala Basarnas, Langsung Tetapkan Tersangka

Menurut Ali, dalam kasus Kabasarnas, proses lelang sudah selesai.

Pelaku dijerat dengan pasal pemberian dan penerimaan suap.

Sementara, korupsi pengadaan alat angkut yang baru diumumkan, terjadi pada tahap pengadaan.

Para pelaku dijerat dengan pasal kerugian negara.

"Pasal kerugian negara, (kerugian) kisaran puluhan miliar," kata Ali.

Tersangka dari sipil

Karena sudah masuk ke tahap penyidikan, KPK telah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka korupsi pengadaan truk angkut personel.

Menurut Ali, para pelaku berlatar belakang sipil yang terdiri dari penyelenggara negara dan swasta.

Basarnas memang institusi sipil di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Para tersangka yang sudah kami tetapkan ini dari sipil, tentu penyelenggara negara dan pihak swasta," tutur Ali.

Baca juga: KPK Amankan 10 Orang dalam OTT Dugaan Suap di Basarnas, Ada Perwira Menengah TNI AU

Meski demikian, Ali belum mengumumkan identitas para pelaku.

Halaman
12

Berita Terkini