"Karena mahal, tadinya mau beli 2 kilo karena mahal, jadi tidak jadi, beli tulang aja setengah kilo kan dapat Rp10 ribu."
"Itu kalau Rp50 ribu kalau yang daging, kan kemahalan," terangnya.
Kondisi tersebut memaksa sejumlah warga membeli ayam tetelan atau tulangan yang harganya jauh lebih terjangkau yaitu hanya Rp20 ribu per kilogram.
Tetelan itu akan diolah atau dimasak warga sebagai campuran sayur sop atau sejenisnya.
Warga dan pedagang berharap pemerintah menemukan solusi atas melambungnya harga daging ayam tersebut. (jti)