Berita Purbalingga

KSM Bangun Utomo Purbalingga Berencana Sulap Sampah Jadi Solar

aat ini pihaknya terus berupaya untuk merealisasikan pembangunan gedung KSM Bangun Utomo agar lebih layak lagi. 

Farah Anis Rahmawati
Pengolahan sampah — Seorang pekerja, saat memasukan kayu bakar untuk memproses pembakaran sampah dan mengoven sampah menjadi bubur sampah. Kegiatan ini dilakukan di KSM Bangun Utomo, Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Kamis (14/8/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sampah di Desa Panican, terus berupaya mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih modern dan mampu menjangkau lebih banyak sampah hingga tingkat kecamatan.


Hal tersebut diungkapkan oleh Wiwit Sugianto, Ketua KSM Bangun Utomo, Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, saat dijumpai di kediamannya, Kamis (14/8/2025). 


Ia menyatakan, saat ini pihaknya terus berupaya untuk merealisasikan pembangunan gedung KSM Bangun Utomo agar lebih layak lagi. 


Meskipun gedung tersebut sudah berdiri, namun pembangunannya belum sepenuhnya selesai. 


Selain gedung, pihaknya juga menyatakan masih akan melengkapi KSM tersebut dengan berbagai peralatan atau mesin, untuk mendukung pengelolaan sampah. 


Wiwit menyampaikan, saat ini KSM tersebut memiliki satu mesin reaktor ganda dengan tiga fungsi di dalamnya. 


"Yaitu incinerator untuk pembakaran, oven untuk mengolah sampah menjadi bubur sampah, yang kemudian diolah lagi menjadi solar melalui proses pirolisis," jelasnya. 

Baca juga: Usai Dikunjungi Dubes Tiongkok, Bupati Cilacap Syamsul Tancap Gas Bangun Kawasan Industri


Ia menyatakan, pengelolaan sampah menjadi solar melalui proses pirolisis biasanya membutuhkan waktu 3-4 jam, dengan hasil mencapai 45 liter solar per hari. 


Namun saat ini proses tersebut belum dapat dilakukan secara maksimal, karena saat ini pihaknya tengah fokus untuk penyelesaian gedung KSM dan perlengkapan peralatan. 


Menurutnya, apabila pengelolaan sampah ini representatif, maka KSM harus didukung dengan gedung, alat, dan lain sebagainya agar fungsinya dapat lebih optimal. 


Ia pun menyatakan telah mengajukan hal ini kepada pemerintah desa setempat, dan telah disetujui. 


"Rencananya nanti pembangunan gedung akan menggunakan dana desa, kemarin kita sudah ajukan. Jadi yang tadinya dana desa itu untuk mobil siaga, akan dialihkan untuk pembangunan gedung ini, insyaallah tahun ini sudah bisa direalisasikan," katanya. 


Lebih lanjut, Wiwit menyatakan dengan dibangunnya gedung KSM dan perlengkapan alat-alat atau mesin, tentunya akan memberikan kemudahan dan keoptimalan pengelolaan sampah. 


"Saat ini yang masih kami butuhkan itu alat pencuci plastik dan mesin pres, ini urgent, karena untuk dibuat menjadi pirolisis solar, ketika sampah itu dari TPS kan masih banyak residu nya, sehingga perlu dicuci dulu kalau hasilnya mau lebih bagus, kalau sudah ada alat kan lebih cepat, makanya kita butuh itu," katanya. 


Wiwit melanjutkan, selain kedua alat tersebut pihaknya juga membutuhkan alat lain seperti conveyor untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik, serta alat pirolisis insenerator. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved