TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Harga beras kualitas medium di Kabupaten Kudus tembus Rp12.000 per kilogram.
Angka ini mengalami peningkatan Rp1.500 dari harga yang dipatok pada Januari lalu.
Pedagang sembako di Pasar Baru Desa Wergu Wetan, Kecamatan Jati, Lastri mengatakan, harga jual beras mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir.
Kata dia, beras jenis medium-premium dibanderol mulai dari Rp12.000-Rp 14.000 per kilogram.
Sedangkan beras dengan kualitas rendah (jelek) dibanderol Rp11.000 per kilogram.
"Stoknya langka, makanya harga beras jadi naik. Paling murah, Rp11.000 yang kurang bagus."
"Kalau yang medium sampai yang paling bagus, mulai Rp12.000 per kilogram," terangnya, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Pasokan Beras ke Kudus Seret akibat Cuaca Ekstrem, Harga Kualitas Sedang Tembus Rp11.500/Kg
Baca juga: Air dari 197 Punden di Kudus Diarak untuk Disatukan, Dipercaya Memberi Berkah bagi Peminumnya
Di tingkat tengkulak atau pedagang grosir, beras jenis medium dibanderol Rp11.500 per kilogram.
Seorang pedagang beras, Parsi menjelaskan, harga jual beras dari tengkulak ke pedagang eceran mulai dari Rp11.350-Rp11.500 per kilogram.
Kemudian, pengecer menjual lebih mahal Rp500-Rp1.000 per kilogram kepada konsumen.
"Kalau dari kami, harga jual beras memang mengalami peningkatan. Ada kenaikan dalam satu pekan terakhir. Di tingkat pengecer pun otomatis mengalami hal yang sama," tuturnya.
Parsi menyebut, lonjakan harga beras ini dimungkinkan karena faktor kelangkaan stok. Sehingga mendongkrak harga jual beras sampai ke tangan konsumen.
"Biasanya saya bisa nyetok lebih dari 5 ton beras, sekarang gak bisa. Pembelinya pun semakin menurun, karena harganya sekarang mahal," ujar dia.
Pedagang lain, Fauzan menegaskan, harga jual tertinggi beras jenis premium mencapai Rp14.000 per kilogram.
Kata dia, kenaikan harga beras ini berdampak pada penurunan daya minat konsumen.