TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Kamis (26/1/2023) sore hingga Jumat (27/1/2023 pagi membuat permukiman di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, kebanjiran.
Ada tiga RT di satu RW yang tergenang banjir, yakni di wilayah RT 11, 12, 13 di RW 06.
Banjir menggenangi rumah-rumah warga dan penghubung utama desa.
Ketinggian air bervariasi, namun rata-rata mencapai lutut orang dewasa.
Alhasil, warga yang hendak beraktivitas, semisal berangkat kerja, ke sawah, ke sekolah, pada Jumat pagi, tersendat.
Baca juga: Persekat Tegal Jadi Tim Yang Setuju Liga 2 Dihentikan, Manajemen Ngotot Tak Pernah Menolak Kompetisi
Baca juga: Baru Pulang dari Malaysia, Warga Tegal Kena Rampok di Pontianak. Berawal dari Tawaran Teman Kencan
Beberapa warga ada yang nekat menerobot banjir lewat cara berjalan kaki atau menggunakan sepeda kayuh.
Ada pula yang memilih mendorong motor saat melewati daerah banjir agar tidak mogok.
Sementara, sebuah SD negeri di wilayah tersebut, memilih meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran jalan menuju sekolah tidak memungkinkan dilewati anak-anak.
Kasat Polairud Polres Tegal AKP Siswanto, mengungkapkan, air mulai menggenangi jalan desa dan masuk ke beberapa rumah warga pada Kamis (26/1/2023) sore.
Menurutnya, banjir memang langganan menggenangi daerah tersebut saat intensitas hujan tinggi.
Banjir tersebut juga besumber dari limpasan air dari Waduk Cacaban.
Baca juga: Wisata Tegal Terbaru, Wahana Kebun Buah: Harga Tiket, Daya Tarik, Fasilitas dan Jam Operasional
Baca juga: Glotak, Kuliner Pedas Khas Tegal yang Wajib Dicoba Bersama Bubur
Selain Desa Sidaharja, menurut Siswanto, banjir juga menggenangi Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal.
"Kalau Januari 2023 ini, berarti Desa Sidaharja sudah kali kedua terkena banjir. Tapi, untuk ketinggian airnya, masih tergolong ringan karena masih tinggian saat banjir di awal tahun, yang sampai 1 meter."
"Akses jalan beberapa juga masih bisa dilalui kendaraan baik sepeda motor maupun mobil," ungkap Siswanto saat ditemui memantau banjir, Jumat (27/1/2023).
Ketinggian air, terutama yang menggenangi akses jalan desa, menurut Siswanto, sekitar 40 sentimeter.