Berita Cilacap

Tak Khawatir Ancaman Tsunami 10 Meter, Warga Cilacap Pesisir Andalkan Tanda Alam Lewat Nelayan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tsunami. Warga Cilacap pesisir mengaku tak takut ancaman tsunami 10 meter. Mereka memperhatikan tanda-tanda alam lewat nelayan.

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Potensi tsunami hingga 10 meter di wilayah Cilacap membuat warga tetap waspada. Meski tidak khawatir, mereka tetap memperhatikan tanda alam, terutama dari nelayan.

Wono, warga Cilacap Selatan, mengaku mengetahui informasi potensi tsunami yang disampaikan BMKG dari televisi.

Meski begitu, dia tak merasa takut. Sebagai warga yang sejak kecil bermukim di pesisir laut, Wono terlihat santai menanggapi informasi itu.

"Kemarin memang sempat ramai, saya juga dengar dari televisi. Kalau saya sih biasa-biasa saja, tidak takut. Belum tentu kejadian soalnya," kata Wono, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Alasan Cilacap Berpotensi Dihantam Tsunami Lebih Dari 10 Meter, Ini Kata BMKG

Baca juga: Pulau Nusakambangan Bisa Jadi Pelindung atau Benteng Alami dari Terjangan Tsunami Besar Cilacap?

Wono juga lebih santai lantaran nelayan-nelayan di Cilacap masih melaut dan beraktivitas seperti biasa.

Dikatakan Wono, nelayan di Cilacap seperti sudah memiliki feeling tersendiri dengan kondisi laut.

"Kalau nelayan itu peka, mereka tahu kalau ada tanda-tanda. Jadi, walaupun ada kajian, ada perkiraan, kita tenang-tenang saja. Jadi, kalau nelayan masih melaut, ya kita santai-santai saja," ungkapnya.

Wono menceritakan, pada tsunami tahun 2006 yang menimpa Pangandaran, Jawa Barat, gempa juga terjadi di Cilacap.

Namun, gelombang air laut, saat itu, tidak sampai masuk ke kawasan permukiman.

Dikatakan, ia juga sempat mengungsi ke Bandara Tunggul Wulung di Jeruklegi, Cilacap, untuk mengantisipasi.

"Dulu, saat tsunami di Pangandaran, gempa sampai sini, tapi air tidak sampai masuk rumah. Kami, warga yang tinggal di dekat laut, hampir semua mengungsi ke Tunggul Wulung (bandara)," katanya.

Hal senada diungkapkan Manisah (44), warga Jalan Kalimantan.

Manisah juga mengaku tidak takut terkait potensi tsunami di wilayahnya.

"Memang sih, kalau di laut, pasti ada gesekan-gesekan, tapi kalau untuk potensi tsunami di Cilacap, saya tidak takut sama sekali," kata Manisah.

Baca juga: Cilacap Butuh 75 Alat Deteksi Dini Tsunami. Sekarang, Hanya Ada 15 Alat yang Berfungsi Baik

Baca juga: Produksi Cabai di Kabupaten Cilacap Mengalami Peningkatan

Manisah meyakini, keberadaan Pulau Nusakambangan dapat melindungi daratan Cilacap dari bahaya tsunami.

Ini seperti yang terjadi pada 2006, saat gempa dan tsunami di Pangandaran.

Ia melihat bagaimana gelombang tinggi di perairan Cilacap pecah setelah menabrak Pulau Nusakambangan.

"Jadi, dulu, ketika tsunami Pangandaran itu, saya sedang di Pantai Teluk Penyu cari kerang, kondisi air laut surut sampai separo trekdam."

"Nah, tiba-tiba, gelombang air hitam sekali karena campur pasir, datang tapi nabrak batu di Nusakambangan dan akhirnya gelombang ke arah barat (Pangandaran) sama ke Adipala, di sini aman," jelas Manisah.

Dikatakan Manisah, bahwa keberadaan Pulau Nusakambangan sangat berarti bagi kawasan pesisir Cilacap.

Pasalnya, posisi Pulau Nusakambangan ini menjadi penghadang wilayah Cilacap, terutama wilayah perkotaan, ketika ada gelombang seperti tsunami.

Saat tsunami menimpa Pangandaran, Manisah menuturkan bahwa ia dan beberapa tetangga tidak mengungsi.

Padahal, saat itu, warga Cilacap kota sempat mengamankan diri di Bandara Tunggul Wulung dan juga di Masjid Darusalam.

"Orang-orang pada lari ke Tunggul Wulung, saya sama tetangga malah di sini nontonin, jadi memang tidak mengungsi sama sekali. Karena, nelayan sini sudah punya feeling, semisal mau ada tsunami, misal dilihat dari ombaknya, ketahuan," terangnya. (*)

Baca juga: Bawaslu Tegal Buka Lowongan 54 Panwascam untuk Pemilu 2024, Ini Syarat dan Tanggal Pendaftarannya

Baca juga: Istri Kadus di Blora Diduga Potong BLT BBM Warga, Setiap Orang Setor Rp20 Ribu

Baca juga: Demo di Balai Kota, Pengemudi Ojol Tegal, Slawi, Brebes Minta Pemerintah Penuhi 5 Tuntutan Ini

Baca juga: Kendalikan Inflasi di Jateng, Gubernur Ganjar Serahkan Bantuan untuk Industri Kecil Menengah

Berita Terkini