Nasi gandul juga lumrahnya disajikan dengan tambahan kecap dan sambal.
Cita rasa nasi gandul yang gurih dan manis lebih lezat dinikmati dengan tempe goreng kering.
Biasanya di warung-warung nasi gandul memang disediakan lauk pendamping berupa tempe yang digoreng kering, perkedel, dan telur.
Di area Pati Kota, warung nasi gandul sangat mudah ditemukan.
Selain di Desa Gajahmati yang merupakan daerah asal kuliner ini, warung nasi gandul juga banyak di tepi-tepi jalan protokol.
Di belakang Halte Puri, Jalan Diponegoro, juga terdapat deretan warung-warung yang semuanya menjajakan nasi gandul.
Satu di antaranya ialah Warung Makan “Mbak Ti” yang berada di sisi paling barat.
Pemilik warung, Kiswati, mengatakan bahwa ia sudah berjualan nasi gandul sejak 1977.
"Tapi dulu tempatnya di sebelah GOR," ujar dia saat diwawancarai, Senin (11/4/2022) malam.
Kiswati mengatakan, di warungnya ia menyajikan nasi gandul dengan varian lauk lengkap. Selain daging, ada aneka jeroan sapi.
Di antaranya otak, paru, limpa, lidah, dan iso (usus).
"Harganya seporsi Rp 20 ribu sudah termasuk minuman. Saya buka setiap hari, 24 jam," tutur dia.
Kiswati mengatakan, ia tidak bisa menghitung bisa menjual berapa porsi nasi gandul per harinya.
Bisa mencapai ratusan porsi per hari.
2. Soto Kemiri