UIN Pekalongan

IAIN Pekalongan Resmi Jadi UIN KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid atau UIN Gus Dur, Prof Dr Zaenal Mustakim kepada wartawan menjelaskan transformasi UIN yang sebelumnya merupakan IAIN Pekalongan.

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan, kini resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Pekalongan.

UIN di Pekalongan ini dinamakan KH Abdurrahman Wahid Pekalongan atau Gus Dur.

Transformasi dari IAIN menjadi UIN Pekalongan ini ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 2022, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2022.

Baca juga: Manfaatkan! Ada Diskon bagi Peserta JKN-KIS Pekalongan saat Menginap dan Belanja di 5 Tempat Ini

Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid, Prof Zaenal Mustakim mengatakan, penamaan IAIN Pekalongan menjadi UIN KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memiliki makna tersendiri.

Utamanya, lantaran ingin menyerap berbagai spirit perjuangan Gus Dur.

"Perubahan bentuk ini harus diikuti dengan adanya transformasi keilmuan, secara menyeluruh agar kiprah UIN Gus Dur di masyarakat semakin luas," kata Prof Zaenal Mustakim kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Sindikat Maling Pembobol Minimarket Yang Beraksi di 9 Daerah di Jabar-Jateng Dibekuk di Pekalongan

Menurutnya, perubahan bentuk ini juga dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi dan proses integrasi keilmuan Agama Islam dengan sains.

Selain itu, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurutnya, perubahan nama dari institut ke universitas ini merupakan awal saja.

"Di dalamnya perlu adanya perubahan, dari mindset, budaya, kinerja, yang nantinya pantas buat universitas," ujarnya.

Baca juga: Pemancing di Pekalongan Terserempet Kereta Api, Tubuhnya Terlempar ke Sungai Sengkarang

Persiapan untuk menuju perubahan tersebut, kata dia, pihaknya akan sering melakukan dialog, semisal menyiapkan visi-misi, program kerja, dan target.

Semua program tersebut tahun ini selesai.

"Pertama kali yaitu visi misi dulu harus ada, apa sih yang harus dicapai ketika menjadi UIN, apalagi menyandang nama besar Gus Dur," tandasnya.

Pihaknya mengungkapkan, KH Abdurrahman Wahid merupakan seorang guru bangsa yang menempatkan agama Islam sebagai inspirasi dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Gus Dur selalu berpihak kepada kaum yang tertindas, kaum minoritas, dan marjinal," ungkapnya.

Baca juga: Seorang Pengungsi Banjir di Pekalongan Minta Chicken ke Gubernur Jateng, Ini Respons Ganjar!

Saat disinggung mengenai penggunaan nama KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Prof Zaenal menceritakan, awalnya merupakan inisiasi dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Hal itu karena Gus Dur merupakan seorang teladan yang piawai mendialogkan islam dan negara dalam bingkai kemajemukan Indonesia.

Kemudian, basis keilmuan yang dikembangkan oleh Gus Dur juga merupakan wujud harmonisasi antara rasionalitas dan spiritualitas.

"Seandainya tidak diusulkan Gus Yaqut, kita juga sudah senang juga UIN itu bernama KH Abdurrahman Wahid Pekalongan (Gus Dur).

Sekali lagi, Gus Dur adalah tokoh besar, spirit kebangsaan sangat luar biasa," ucapnya.

Baca juga: Daftar 11 SD/MI Terakreditasi A di Pekalongan Menurut BAN SM

Prof Zaenal meyakini transformasi dan perubahan nama kampus dapat menyulut spirit menuju progresivitas.

Kedepan, UIN Gus Dur bertekad untuk meningkatkan akses, mutu, dan relevansi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Transformasi harus diwujudkan dari mulai Rektor hingga petugas kebersihan, yaitu dengan memantaskan diri, meningkatkan sumber daya manusia yang mampu mengharmonisasikan ilmu agama dan sains.

Meningkatkan, sarana dan prasarana untuk melahirkan lulusan yang berkualitas," jelasnya.

Pihaknya berharap, peralihan status kelembagaan ini senantiasa membawa UIN Gus Dur berperan aktif dalam memproduksi ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun global.(*)

Baca juga: Tinjau Pengungsi Banjir Rob di Kota Pekalongan, Gubernur Ganjar: Waspada Juni dan Juli!

Berita Terkini