Tujuh kelas di antaranya dibiayai dengan dana APBN.
Meliputi lima kelas pelatihan di bidang garmen (menjahit baju), satu kelas pelatihan las, dan satu kelas pelatihan service handphone.
Sementara dari dana APBD Kabupaten, pihaknya mendapatkan jatah membuka 6 kelas pelatihan.
Meliputi, dua kelas pelatihan menjahit, satu kelas pelatihan las, satu kelas pelatihan service sepeda motor, satu kelas pelatihan di bidang elektronik, dan satu kelas pelatihan tata rias.
Semua peserta yang lulus pelatihan akan disalurkan ke dunia kerja melalui Disperinaker Kabupaten Kendal.
"Tahun ini lebih banyak membuka pelatihan menjahit baju (garmen), karena ada permintaan tenaga kerja menjahit dari perusahaan garmen di KIK."
"Sisanya dipersiapkan untuk tenaga kerja di beberapa perusahaan lainnya," tutur Hendro kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (30/1/2022).
Selain di BLK Disperinaker Kabupaten Kendal, masyarakat juga diperkenankan mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja swasta.
Keterampilan yang didapatkan, nantinya menjadi modal untuk mendaftar sebagai calon tenaga kerja pada Disperinaker untuk diseleksi menjadi tenaga kerja di perusahaan yang membutuhkan. (*)
Baca juga: Belasan Rumah Warga Rusak, Dampak Hujan Disertai Angin Kencang di Susukan Banjarnegara
Baca juga: Cerita Motor Matic Tertukar di Minimarket SPBU Petambakan Banjarnegara, Arif: Jadi Sama Susahnya
Baca juga: Nyebur dan Tak Muncul Lagi, Dua Bocah di Wonosobo Ditemukan Tewas di Dasar Kedung
Baca juga: Duh! Kecanduan Judi Online, Bendahara Desa Wonosobo Batang Gelapkan Dana Bantuan Sosial Rp 60 Juta