"Kalau dipaksakan tiap hari membersihkan ruang yang terkena rob, tidak ada waktu untuk mengajar," kata dia.
Saat ini, SD Negeri 3 Bandengan memiliki 184 siswa, serta 9 guru dan tenaga kependidikan.
Setiap kelas berkapasitas 30-32 siswa yang aktif mengikuti pembelajaran di sekolah.
Dengan adanya kebijakan baru PTM 100 persen dengan 6 jam pelajaran, Siti Mardiyah bersama guru lain mulai membersihkan semua ruangan yang terdampak rob agar bisa digunakan.
Ia berharap, pemerintah dan instansi terkait dapat membantu SD Negeri 3 Bandengan untuk mencarikan solusi terbaik agar pendidikan dan kesehatan anak bisa berjalan lancar selama beraktivitas di sekolah.
"Kami harap, pemerintah bisa membantu mengatasi ini agar anak bisa belajar dengan nyaman, tenang, dan sehat."
"Kalau dibiarkan, bahaya juga untuk keberlangsungan pendidikan dan kesehatan anak-anak," harap dia kepada Tribunbanyumas.com, Senin (17/1/2022).
Menurut Siti Mardiyah, kondisi yang dialami SD Negeri 3 Bandengan ini sudah dilaporkan ke pihak DPRD dan dinas terkait.
Namun, sampai saat ini belum juga dapat tanggapan dalam bentuk solusi konkret atas bencana banjir rob yang melanda SD Negeri 3 Bandengan.
"Ketinggian air rob di daalam ruangan sampai 40-50 sentimeter."
"Kalau rob datang tengah malam, paginya ruang kelas masih tergenang."
"Mau enggak mau harus dilakukan pembersihan ruangan untuk pembelajaran ke depanny," terangnya. (*)
Baca juga: Awas, Pengendara Motor Knalpot Brong di Kebumen Bisa Didenda Rp 250 Ribu
Baca juga: Dini Hari Terdengar Suara Bruk, Dua Rumah Warga Selogiri Kebumen Rusak Tertimpa Longsor
Baca juga: Titik Ngadu ke DPRD Karanganyar, Minta Dibantu Mintakan Haknya Pasca Tidak Bekerja
Baca juga: Dua Hari di Karanganyar, 131 Motor Knalpot Brong Terjaring Razia, Mayoritas Pemilik dari Luar Kota