Balai wantilan untuk menyemayamkan jenazah terlebih dahulu sebelum dikremasi.
"Pendopo itu manfaatnya bagi umat Hindu, ada yang meninggal tidak harus langsung dikreamasi, tapi menyiapkan sarana prasarana."
"Biasanya diberi waktu selama dua sampai tiga hari."
"Jenazah bisa disemayamkan terlebih dahulu di balai wantilan."
"Kemudian, saat pelaksanaan kremasi para pelayat dapat berteduh di situ," terangnya.
Sedangkan ruang prajipati, sambung Nengah, digunakan untuk laporan kepada alam semesta untuk melakukan pembakaran jenazah.
Disamping itu, juga disediakan lahan untuk pemakaman.
Pasalnya, ada jenazah umat Hindu yang tidak dibakar.
"Misalnya, anak yang belum lepas gigi bayi, seperti disebabkan ada mis kram."
"Ini tidak bisa dibakar sehingga harus dikubur sementara di sana."
"Sampai dengan waktunya biasanya sebelum upacara ngaben."
"Luasan 5 x 5 meter," bebernya.
Dia berharap, area pemakaman umat Hindu juga bisa sebagai wahana edukasi upacara ngaben yang nantinya bisa dijadikan objek wisata baru.
Pihaknya berterima kasih kepada Pemkot Semarang yang telah memperhatikan warga Hindu.
Sementara itu, Kabid Pertamanan dan Pemakaman Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan, lahan Pemkot Semarang yang akan digunakan untuk krematorium seluas sekira 3.800 meter persegi.