TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Tengah mengusulkan agar dibentuk mualaf center.
Hal itu sebagai upaya menuntaskan pemahaman para mualaf atau orang yang baru memeluk agama Islam.
Selain itu, mencegah para mualaf terbawa ke dalam arus aliran-aliran yang kurang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ketua DPW PITI Jawa Tengah KH Iskandar Chang mengatakan, saat ini, sudah terbentuk mualaf center di Kabupaten Wonosobo dan Salatiga.
Pihaknya berharap, semua kabupaten, terutama di Banyumas, juga memiliki mualaf center.
Menurut Iskandar Chang, pendirian mualaf center di Jawa Tengah dibiayai Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Sedangkan di tingkat kabupaten/kota, mengandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.
Saat ini, mualaf center ada di Kabupaten Wonosobo dan Salatiga.
"Karena itu, dalam pengajian di Banyumas yang juga hadir dari MUI Banyumas kami juga sampaikan usulan tersebut, untuk membentuk mualaf center," ujar Iskandar Chang, usai acara pengajian PITI di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Bantu Seniman Ebeg, Pemkab Banyumas Gelontor Stimulan Rp 5 Juta Per Kelompok
Baca juga: Purwokerto dan Cilacap Catat Inflasi pada November: Tertinggi Sepanjang 2021, Dipicu Harga Telur
Baca juga: Pemkab Banyumas Stok 20 Ribu Reagen, Siap Gelar Rapid Antigen pada Wisatawan saat Libur Nataru
Iskandar Chang juga menjelaskan pentingnya keberadaan rumah mualaf.
Rumah Mualaf bisa menjadi tempat para mualaf belajar dan memperdalam ajaran-ajaran Islam.
Di tempat tersebut, juga disediakan guru-guru atau ustaz yang siap memberi bimbingan langsung kepada para mualaf.
Menurutnya, ketika para mualaf ini sudah mempunyai pemahaman yang utuh dan lengkap tentang agama Islam maka saat ada ajakan-ajakan mengikuti aliran yang aneh-aneh, mereka akan dengan tegas bisa menolak.
Pada kesempatan tersebut, Iskandar Chang juga menyampaikan usulan membangun masjid ikonik PITI di Kabupaten Banyumas.
Sekarang ini, sudah ada dua masjid PITI di Banyumas, yaitu Masjid PITI Andre Al Hikmah yang berlokasi di Desa Wlahar Kulon, Kecamatan Patikraja, dan di Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Hanya saja, kedua masjid tersebut belum sepenuhnya memiliki ikon PITI.
Iskandar Chang berharap, masjid tersebut bisa seperti Masjid Cheng Hoo di Purbalingga yang menjadi ikonik.
Sebab, selain menjadi tempat ibadah, juga bisa menjadi destinasi wisata religi.
Baca juga: Fakta Pendaki Ukraina Tersesat di Gunung Merbabu, Ternyata Mekanik Helikopter di Lanud Semarang
Baca juga: Disdik Salatiga Putuskan Ada Libur Semesteran Sekolah, Berlangsung 15-23 Desember
Baca juga: Warga Gubugsari Kendal Ditemukan Tewas di Selokan, Hasil Autopsi Meninggal karena Cekikan
Baca juga: 5 Berita Populer: Pendaki Asal Ukraina Tersesat di Gunung Merbabu-2 Pemain Bola di Purbalingga Dibui
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono dinobatkan sebagai penasihat PITI.
Ia sangat mengapresiasi kiprah PITI yang turut mendukung banyak program pemerintah, termasuk juga ide membangun masjid ikonik di Banyumas dengan tujuan mendongkrak sektor pariwisata.
"Kami mendukung PITI yang berencana membangun masjid ikonik. Hanya saja, pemerintah daerah belum bisa membantu dalam hal anggaran karena untuk tahun depan, masih ada refocusing," ungkapnya.
Sadewo yakin, PITI sangat mampu untuk membangun masjid ikonik secara mandiri karena banyak donatur potensial dalam PITI. (Tribunbanyumas/jti)