Berita Salatiga

Kapolsek Sidorejo Salatiga Canangkan Gerakan Jumat Makan di Warung Tetangga, Ini Tujuannya

Penulis: M Nafiul Haris
Editor: rika irawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Sidorejo Iptu Tri Widaryanto saat memesan makanan di Warung Makan Bu Jan, Sidorejo, Kota Salatiga, Jumat (27/8/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Polsek Sidorejo Salatiga mencanangkan gerakan Jumat makam di warung tetangga.

Gerakan ini diharapkan dapat membantu pedagang warung makan dan UMKM setelah terdampak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Kapolsek Sidorejo Iptu Tri Widaryanto mengatakan, gerakan Jumat makan di warung tetangga itu bertujuan membantu melarisi dagangan warga.

"Program ini sifatnya ajakan, tidak memaksa anggota. Tapi, yang jelas, saya, setiap hari Jumat, dari sarapan sampai makan siang, keluar. Artinya, jajan ke warung-warung warga," terangnya, di Warung Makan Bu Jan, Sidorejo, Kota Salatiga, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: Penipuan Berkedok Arisan di Salatiga Terbongkar setelah Bandar Unggah Foto Masukkan Uang ke Koper

Baca juga: Program Aku Sedulurmu Polda Jateng, Polres Salatiga Santuni Empat Anak Yatim Piatu

Baca juga: Curhatan Penjual Bendera Musiman di Salatiga, Syarif: Tahun Ini Makin Menurun, Hingga 60 Persen

Baca juga: Ance Serasa Lupa Kalau Sedang di Penjara, Begini Kemeriahan Lomba Agustusan Rutan Salatiga

Menurut Iptu Tri, program itu sudah berjalan hampir satu bulan setelah pencanangan secara spontan.

Awalnya, dia melakukan salat Jumat keliling kemudian menerima aduan masyarakat yang mengaku warungnya sepi.

Ia menambahkan, dengan makan di warung tetangga diharapkan membantu meningkatkan penjualan.

Apalagi, di wilayah Sidorejo, banyak warung makan berdiri dan menjadi langganan mahasiswa.

Namun, sejak wabah Covid-19, warung-warung yang ada menjadi sepi.

"Di sini, yang makan itu rata-rata mahasiswa UKSW. Nah, berhubung kampus tutup, ya mereka ini sepi," katanya.

"Kasihan, kadang kami bantu sembako juga. Makan di warung ini juga sekaligus sambang masyarakat," katanya.

Pemilik warung, Bu Jan (60), menyampaikan, selain menjual menu makanan, mulai nasi rames, ceker gongso, dan aneka gorengan, dirinya juga menjual pulsa.

Dia mengaku, 90 persen konsumennya berasal dari mahasiswa UKSW.

Tetapi, sejak kampus tidak ada perkuliahan tatap muka dan dialihkan ke daring, pendapatan menurun.

"Paling hanya anak kos yang rumahnya luar Jawa dan itu tidak banyak. Karena di sini, yang ramai kan waktu makan siang ganti jam perkuliahan," ujarnya.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Resmikan Jembatan Plipiran: Dari Tahun 1945, Baru Kali Ini Warga Merdeka

Baca juga: Karanganyar Masih Berstatus Level 4 PPKM, SMA dan SMK Belum Boleh Gelar Uji Coba PTM

Baca juga: Akhir Pekan Ini, Sejumlah Titik Jalan di Purbalingga Ditutup. Catat Lokasinya!

Baca juga: Bupati Temukan Penyebab Banyumas Masih Berstatus Level 4 PPKM: Terjadi Delay Input Data

Halaman
12

Berita Terkini