TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk tidak menggelar perayaan HUT ke-76 RI pada 17 Agustus 2021.
Sebab, kegiatan perayaan berpotensi menimbulkan kerumunan yang menyebabkan klaster baru penularan Covid-19.
“Ini kan mau 17-an (HUT RI)."
"Maka mau 17-an, awas hati-hati jangan sampai ada perayaan 17-an nanti jadi klaster baru."
"Karena ada acara ramai-ramai di acara pitulasan (17 Agustus) itu," kata Ganjar seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (9/8/2021).
Baca juga: KPK Sebut Ada Dugaan Tindak Pidana Korupsi di DPUPR Banjarnegara, Ganjar: Saya Belum Tahu
Baca juga: Gubernur Ganjar Tak Gunakan Vaksinasi sebagai Syarat Warga Mengakses Layanan Publik, Ini Alasannya
Baca juga: Ganjar Masih Terima Aduan Bansos, Bantu Warga Kurang Mampu Bisa Melalui BLT Dana Desa
Baca juga: Janji Ganjar Kepada Kades Karangnangka Banyumas Akhirnya Ditepati, Apakah Itu?
Ganjar mengingatkan, kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk menaati aturan tersebut.
Sebab, kasus Covid-19 di Jateng sudah mulai menurun, namun belum membaik sehingga seluruh daerah harus tetap waspada.
“Kami juga ngingetin Jawa Tengah sudah mulai membaik tapi belum baik."
"Ini harus tetap diwaspadai karena itu juga membutuhkan perhatian semuanya,” tegasnya.
Ganjar juga meminta pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk menghitung dampak dari pandemi Covid-19 dari sektor industri perdagangan.
"Umpama di industri perdagangan, berapa industri yang kolaps, dan sisi lain berapa yang justru tumbuh baik."
"Kami minta untuk data semuanya."
"Dan efek-efek yang muncul itu sekarang treatment yang sudah berjalan apa."
"Sebenarnya mereka sudah melakukan itu, tapi butuh laporan detail,” ujarnya.
Tak hanya itu, Ganjar meminta pemerintah kabupaten kota menghitung sektor UMKM yang terdampak hingga sektor pendidikan.
"Ada tidak yang dampaknya secara ekonomi malah positif karena beberapa unit bisnis bisa meningkat."
"Kami minta semua untuk mendata."
"Pelaku wisata juga, dunia pendidikan anak-anak nasibnya seperti apa, berapa orang yang masuk kategori stres."
"Berapa achievement mereka, bagaimana penilaian evaluasi tiap semester," ujarnya.
Selain itu, Ganjar meminta data angka kematian dan siapa saja yang meninggal dunia di setiap daerah di Jawa Tengah.
Termasuk jumlah anak yang menjadi yatim akibat orangtuanya meninggal karena Covid-19.
“Termasuk kami minta angka kematian itu."
"Dari yang meninggal siapa saja."
"Ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan."
"Ini penting, mereka sudah mulai menghitung dan laporan kabupaten kota bagus,” ucapnya.
Bahkan, setiap daerah diminta menghitung warga yang terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena depresi akibat pandemi.
“Semua kami minta untuk menghitung sekarang."
"Agar ini kalau bisa dihitung, katakan sampai pertengahan ini atau minggu depan sudah ada datanya, kami akan analisis."
"Sehingga perencanaan pembangunan di 2022, harapan akan bisa mengarah kelompok-kelompok ini,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Ganjar Ingatkan Kepala Daerah Waspada Klaster Baru Saat Perayaan 17 Agustus
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Pura-pura Jadi Petugas Dinas Sosial, Tiga Pria Berpakaian Batik Gasak Uang di Rumah Warga Kebumen
Baca juga: Ini Cara Warga Jogosimo Kebumen Antisipasi Kepunahan Penyu, Tiap Bulan Lepasliarkan Anakan Penyu
Baca juga: Bikin Heboh Warga Tegal, Asal Bau Menyengat Mirip Gas Elpiji Ternyata Drum Bekas Limbah Kimia
Baca juga: AKP Aryanindita Bagasatwika Mangkoesoebroto Jabat Kasatlantas Polres Tegal Kota