PPKM Darurat Jateng

Semua Exit Tol di Jateng Bakal Ditutup, Tanggapan Ganjar: Dukung Tapi Tolong Diperhitungkan

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Penutupan exit tol di wilayah Jawa Tengah pada 16-22 Juli 2021 mendapat dukungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Keputusan ini, dilaporkan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi untuk menekan pergerakan selama PPKM Darurat.

Ganjar menegaskan, jika pengetatan ini bukan upaya lockdown Jawa Tengah.

Kebijakan ini sepenuhnya pengetatan untuk mengurangi mobilitas.

Baca juga: Ganjar Sambangi dan Goda Pelajar Papua, Picu Gelak Tawa Seisi Asrama Mangunharjo Semarang

Baca juga: Mulai Pukul 18.00 WIB, PJU dari Taman Unyil Kabupaten Semarang sampai Arah Tengaran Dipadamkan

Baca juga: Ayo Proaktif Lapor Jika Lagi Jalani Isolasi Mandiri di Rumah, Ganjar: Kami Berikan Paket Obat

Baca juga: Gubernur Ganjar: Alhamdulillah, Wilayah Zona Merah Menurun di Jateng

"Pak Kapolda kemarin sudah lapor ke saya untuk melakukan pengetatan-pengetatan itu."

"Namun saya minta perhitungan, kalau itu ditutup kira-kira mereka akan tidak berangkat, dia tetep stay atau tetap pergi," kata Ganjar ditemui seusai memimpin Rakor Ketersediaan Oksigen Medis di kantornya, Selasa (13/7/2021).

Ganjar mengatakan, jika masyarakat tetap diperbolehkan pergi maka akan mencari jalan lain.

Soal ini pun dirinya mendapat komplain dari Kabupaten Grobogan yang merupakan jalur alternatif.

"Ini yang mesti diantisipasi, kalau ini ditutup mereka lewat mana. Ini yang mesti kita perhatikan," ujarnya.

Sebab trasportasi dari sektor esensial seperti obat-obatan hingga logistik masih bisa bergerak.

"Karena faktanya ini peningkatannya masih tinggi, faktanya ini variannya kok ya kita sudah tau delta, terus kemudian kok faktanya orang masih cuek, padahal kalau kita tahu kita ngurus oksigen saja udah kaya begini," jelasnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan, lanjut Ganjar, adalah tren mematikan lampu di waktu malam hari.

Langkah itu memang terbukti cukup mampu mendorong masyarakat untuk tidak pergi dan mengurangi pergerakan.

"Cuman saya minta juga perhatian ketika ada yang ngawal ada yang jaga agar tidak terjadi kejahatan atau kecelakaan."

"Itu dua hal yang saya minta kepada kawan-kawan," ujarnya.

Di sisi lain, Ganjar berharap masyarakat mendukung upaya pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Apalagi, Covid-19 varian delta sudah ditemukan di beberapa wilayah Jateng.

"Maka tolong masyarakat, tolong betul kalau anda tidak bergerak insya Allah anda akan terlindungi."

"Kalau anda terlindungi anda tidak akan pergi ke rumah sakit."

"Kalau semua tidak terlindungi dan sakit akhirnya pergi ke rumah sakit maka rumah sakit juga penuh dan nanti orang akan marah-marah soal ambulans, soal tempat tidur, oksigen dan semua marah," tandasnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Penyekatan Jalan di Purwokerto Banyumas Diperluas saat Akhir Pekan, Ini 13 Titik yang Ditutup

Baca juga: Karyawan KSP Ditangkap, Lagi Pesta Sabu Bersama Tiga Rekannya di Rumah Kos Padamara Purbalingga

Baca juga: Begini Cerita Pasutri Tinggal di Hutan Desa Sigaluh Banjarnegara, Alasannya Kurangi Pikiran Negatif

Baca juga: Penanganan Lonjakan Kasus, Ganjar Apresiasi Kesigapan Pemkab Wonosobo: Ini Paling Bagus

Berita Terkini