Penanganan Corona

37 Guru SMAN 4 Pekalongan Positif Covid-19, Berawal Saat Guru Sakit Tetap Masuk, Takut TPP Dipotong

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI terkait penanganan virus corona.

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - 37 guru dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 4 Pekalongan terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto.

"Itu berawal dari adanya satu guru dalam kondisi sakit yang bergejala, namun tetap masuk kerja," ungkap Slamet kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Puluhan Bebek dan Entok di Kayugeritan Pekalongan Mati Mendadak, Diduga Terpapar Flu Burung

Baca juga: Keliling Silaturahim Bertelanjang Kaki, Warga Clumprit Pekalongan Rayakan Idulfitri di Tengah Rob

Baca juga: Bus PO Haryanto Tabrak Jembatan dan Nyaris Terjun ke Sungai di Pekalongan, Sopir Diduga Mengantuk

Baca juga: Empat Pemudik di Pekalongan Positif Covid-19, Dinkes Bakal Perbanyak Rapid Tes Antigen

Slamet menuturkan, kepala sekolah sempat menyayangkan guru tersebut berangkat kerja dalam keadaan sakit dengan gejala anosmia atau indera penciuman tidak berfungsi.

"Kata kepala sekolah, mengapa sudah tahu sakit, tapi kok tetap masuk."

"Berdasarkan, informasi bahwa guru tersebut takut jika tidak masuk TPP bakal dipotong," tuturnya.

Selain itu juga, guru tersebut takut memeriksakan kondisinya untuk meminta surat keterangan sakit.

Slamet mengatakan, ketakutannya adalah jika guru dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Akhirnya, kepala sekolah menyarankan dan mengecek yang bersangkutan bersama dua guru lain yang telah kontak erat."

"Yakni dengan melakukan swab test PCR pada 25 Mei 2021."

"Hasilnya, ketiga orang tersebut dinyatakan positif Covid-19," katanya.

Selanjutnya, pada 28 Mei 2021 pihak sekolah kembali melakukan swab test PCR terhadap tujuh guru lainnya dengan hasil satu positif Covid-19.

"Berdasarkan hasil itu, kesepakatan dari pihak sekolah melakukan swab test PCR terhadap 56 guru dan tenaga kependidikan lain pada 31 Mei 2021 dan hasilnya 33 dinyatakan positif Covid-19."

"Sehingga total terdapat 37 guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19," imbuhnya.

Slamet menambahkan, pihaknya masih koordinasi terus penanganannya.

Kemudian, mengenai guru dan tenaga kependidikan yang positif Covid-19, namun tak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, bisa melakukan isolasi di gedung diklat.

"Jika mereka dapat isolasi mandiri di lingkungannya tidak masalah."

"Bisa juga di tempat yang disediakan Pemkot Pekalongan," tambahnya. (Indra Dwi Purnomo)

Baca juga: Mengupas Manisnya Bisnis Pisang Kirana di Banjarnegara, Contoh yang Dirasakan Solihin dan Irhamto

Baca juga: Alasan Solihin Sulap Ladang Salak Jadi Kebun Pisang, Produktivitasnya Kian Menurun di Banjarnegara

Baca juga: Gubernur Ganjar: Bandara JB Soedirman Purbalingga, Impian Warga Selatan Jateng Sejak Dulu Kala

Baca juga: Saya Kira Ada Pak Jokowi: Antusiasme Warga Saksikan Pesawat Mengudara di JB Soedirman Purbalingga

Berita Terkini