TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Telaga Merdada jadi satu di antara destinasi andalan di kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Sayang, telaga itu terkikis keindahannya karena dipenuhi tanaman liar atau eceng gondok.
Masyarakat dan relawan bahu membahu membersihkan tanaman itu.
Pemkab Banjarnegara yang mengelola objek wisata itu pun sudah turun tangan.
Alat berat turut dikerahkan untuk mempercepat proses pembersihan.
Tetapi pekerjaan itu belum juga selesai lantaran tanaman itu sudah merata menutupi hampir seluruh muka air.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Datangkan Tongkang dan Traktor, Bersihkan Eceng Gondok di Telaga Merdada
Baca juga: Bertahap Dibersihkan, Eceng Gondok Sudah Penuhi Telaga Merdada Banjarnegara
Baca juga: Selamat! Banjarnegara Peroleh Nilai Tertinggi di Jateng, 8 Kali Berturut-turut Raih WTP Sejak 2013
Baca juga: Selamat, Dawet Ayu Banjarnegara Jadi Minuman Tradisional Terpopuler, Ajang API Awards 2020
"Pembersihan masih berlanjut," kata Irhamto, warga Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara itu kepada Tribunbanyumas.com, Senin (24/5/2021).
Menurut Irhamto, upaya pembersihan eceng gondok sudah sering dilakukan.
Tetapi pertumbuhan tanaman itu diakuinya sangat cepat.
Karenanya, tanaman itu susah dihilangkan dari telaga.
Keberadaan eceng gondok yang memenuhi sebagian permukaan telaga bukan hanya menganggu pemandangan.
Menurut Irhamto, selain untuk pariwisata, Telaga Merdada memiliki arti penting bagi masyarakat sekitar.
Bagi masyarakat sekitar, air telaga diambil untuk kebutuhan rumah tangga, baik mandi, cuci, kakus (MCK), bahkan untuk air minum serta memasak.
Ratusan rumah tangga tercukupi kebutuhan airnya dari telaga tersebut.
Telaga Merdada juga menjadi sumber penting untuk pengairan lahan pertanian petani.
Air telaga disedot menggunakan mesin pompa yang tersambung ke pipa menuju lahan petani.
"Karena banyak yang membutuhkan air telaga, semua pihak yang berkepentingan, baik pemerintah, petani serta masyarakat sekitar baiknya bisa bersinergi untuk merawat telaga, " katanya. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Kebumen Rawan Potensi Tsunami, Stasiun Geofisika Semarang Serahkan Peta Ini
Baca juga: Teknis Surat Menyurat di Pemkab Kendal Kini Gunakan Aplikasi, Jadi Pilot Project Nasional
Baca juga: Begini Tampilan Baru Taman Bung Karno Tegal, Tak Lagi Kumuh
Baca juga: Tiga Kabupaten Ini Jadi Fokus Penanganan Covid-19 di Jateng, Berikut Langkah Strategisnya