TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pantauan mudik di Provinsi Jawa Tengah saat ini justru menunjukkan lebih banyak warga yang keluar Jawa Tengah.
Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, banyak warga yang sudah menyempatkan pulang sebelum adanya pelarangan.
“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan di sana dan memang ada situasi yang harus pulang dia pulang."
"Dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang ya memang tidak apa-apa,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (30/4/2021).
Baca juga: Hari Ini Peringatan Hari Buruh, Berikut Pesan Gubernur Ganjar Kepada Pekerja di Jawa Tengah
Baca juga: Apel Kebangsaan di Mapolda Jateng, Pesan Gubernur Ganjar: Isi Ruang Medsos dengan Narasi Optimisme
Baca juga: Produk UMKM Jateng Sudah Siap Masuk Pasar Internasional, Gubernur Ganjar Pranowo Beri Bukti Ini
Baca juga: Penyederhanaan Birokrasi Lingkungan Pemprov Jateng, Gubernur Ganjar: Kami Sudah Siap
Ia menerangkan, regulasi larangan mudik itu muncul lantaran masayarakat masih ada yang tidak taat sehingga diperlukan kebijakan yang lebih ketat.
“Kalau tidak taat kan bahaya, udah bahaya nular, kayak kejadian Pati yang jadi perhatian saya, karena ini dari mudik."
"Sudah dari mudik, ngundang wong, terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya.
Ganjar menilai apabila aturan mudik disepelekan, maka potensi penularan yang akan tinggi.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mematuhi regulasi yang telah ditetapkan.
“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya.
Regulasi yang ada saat ini tak melulu persoalan pembatasan.
Menurutnya, aturan itu sebagai instrumen pengingat.
Lebih lanjut, Ganjar kembali mengingatkan pentingnya membangun kesadaran dalam masyarakat untuk saling menjaga dan menaati protokol kesehatan maupun regulasi yang ditetapkan pemerintah.
“Tapi kalau orang sudah sadar, ya saya sadar maka jalan."
"Seperti Taiwan, Taiwan itu satu negara kecil yang kenapa itu dilakukan karena masyarakat sadar."