TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Guna deteksi dini penularan virus corona (Covid-19) melalui transportasi umum, di Terminal Tipe A Tingkir Kota Salatiga mulai memberlakukan tes GeNose terhadap penumpang bus, baik yang berangkat maupun turun.
Kepala Terminal Tipe A Tingkir Kota Salatiga, Tubagus Kusno mengatakan, tes GeNose adalah upaya mengetahui calon penumpang baru atau transit terpapar maupun bergejala Covid-19.
Baca juga: 2 Pejabat Eselon II di Pemkot Salatiga Dilengser, Pelayanan ke Warga Dinilai Tak Maksimal
Baca juga: Kedai Langsep Macanan Salatiga, Tawarkan Menu Buka Puasa Khas Timur Tengah, Bisa Pesan Online
Baca juga: Sidak Penyelenggara Uji Coba PTM, Wali Kota Salatiga: Sekolah Sudah Patuhi Prokes
Baca juga: ASN Nekat Mudik Lebaran? Pemkot Salatiga Sudah Siapkan Sanksi, Ini Kata Yuliyanto
"Tes sementara ini kami berlakukan acak mulai pukul 09.00 hingga pukul 10.00."
"Itu karena kami masih keterbatasan alat GeNose."
"Yang tersedia sementara ini, baru satu unit," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (17/4/2021).
Ia menambahkan, selain tes GeNose secara acak, jumlah penumpang yang dites juga dibatasi maksimal 10 orang.
Di luar itu, pembatasan waktu tes sampai pukul 10.00 dikarenakan ketika puasa asam lambung setelah sahur mengalami peningkatan.
Dia mengungkapkan, kebijakan itu sesuai arahan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta selaku pencipta alat tes GeNose 19.
"Sejauh ini belum ada penumpang yang terdeteksi memiliki reaksi atau terpapar Covid-19."
"Tes ini kami khususkan penumpang bus AKAP karena jaraknya jauh," katanya.
Tubagus menjelaskan, bagi penumpang yang dinyatakan positif Covid-19 diminta menunda perjalanan.
Secara internal pihak terminal juga telah berkoordinasi dengan DKK Salatiga.
Lebih lanjut, untuk penumpang yang berangkat dari terminal lain wajib menunjukkan bukti hasil tes GeNose oleh petugas sebelumnya.
Termasuk, ditanya sudah pernah rapid tes maupun swab.
"Meskipun ada larangan mudik, tapi segala sesuatunya ini perlu kami siapkan."