TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah diminta melakukan ikhtiar untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi agar pelaksanaan ibadah haji pada 2021 ini bisa terlaksana.
Hingga kini, pihak Arab Saudi belum memberitahukan secara resmi memorandum of understanding (MoU) penyelenggaraan ibadah haji 2021.
Baca juga: Formasi Usulan PPPK Dibuka Lagi, Ketua PGRI Jateng: Pemda Jangan Pelit Usulkan Kebutuhan Guru
Baca juga: Kurniawan Shawor Muhammad Nahkodai ISSI Jateng Hingga 2025, Program Terdekat Gelar Lomba Sepeda
Baca juga: PKB Jateng Siap Menyongsong Pilpres 2024: Masuk 3 Besar dan Optimistis Presiden dari Kader
Baca juga: Kompak Tolak KLB Deli Serdang, DPD dan DPC Demokrat Jateng Menyatakan Setia pada Keluarga SBY
Sebelum pandemi, biasanya kerajaan Arab Saudi melakukan perjanjian dengan pemerintah negara yang menyalurkan jemaah haji, semisal dengan Indonesia.
"Pemberangkatan ibadah haji memang tidak bisa diputuskan sepihak oleh pemerintah Indonesia."
"Tetapi pemerintah harus berkonsultasi dan mendapatkan keputusan bersama (MoU)," kata anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf kepada Tribunbanyumas.com, Senin (8/3/2021).
Upaya jemput bola itu dilakukan agar pemerintah mendapatkan kepastian terkait ibadah haji, serta kuota yang disediakan.
Mengingat di masa pandemi ini jumlah dibatasi untuk mematuhi protokol kesehatan.
Di sisi lain, Bukhori meminta pemerintah untuk menyiapkan vaksin Covid-19 untuk calon jemaah haji yang dijadwalkan untuk berangkat tahun ini.
"Sambil menunggu kepastian jadwal, pemerintah sudah waktunya menyiapkan vaksinasi untuk para calon jemaah," jelasnya.
Karena dalam pernyataannya, pemerintah meminta hanya jemaah haji yang telah divaksin yang diperbolehlan menunaikan Rukun Islam kelima tersebut.
Adapun terkait vaksin Covid-19 yang beredar di Indonesia dari Sinovac, hal itu telah mendapatkan rekomendasi halal dan aman dari BPOM-MUI.
Dengan demikian, itu akan memberikan rasa aman dan tenang bagi calon jamaah haji untuk mengikuti vaksinasi.
"Terkait biaya vaksin, kami kira pemerintah juga harus memikirkannya."
"Sebagai warga negara, seharusnya jemaah haji juga mendapatkan vaksin gratis," ujarnya. (Mamduh Adi)
Disclaimer Tribun Banyumas