TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Atap dua ruangan di MTS Al Islam Pare, Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, ambrol.
Ironisnya, kejadian ambrolnya atap kelas IXA dan IXB yang berada di lantai dua tidak dikarenakan faktor hujan lebat atau angin kencang.
Melainkan diduga karena kondisi bangunan sudah terlalu tua.
Baca juga: Gara-gara Hipertensi, Vaksinasi Covid ke Bupati Temanggung Ditunda. Dari Forkompimda, Hanya Kapolres
Baca juga: Data BPBD Temanggung: Ada 219 Bencana Sepanjang 2020, Tanah Longsor Lebih Mendominasi
Baca juga: Pemkab Temanggung Mulai Kaji Rencana Pembukaan Pikatan Water Park, Heri: Regulasi Sedang Disiapkan
Baca juga: 352 Pejabat Pengawas dan Fungsional Pemkab Temanggung Dilantik, Ini Permintaan Bupati
Seorang penjaga sekolah, Misbahul Munir (49) mengatakan, ambrolnya atap dua ruang kelas itu terjadi pada Senin (25/1/2021) sekiranya pukul 10.30.
Katanya, waktu itu sama sekali tidak hujan ataupun angin kencang.
"Tiba-tiba saja (ambrol) tadi setengah 11," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (25/1/2021).
Seluruh atap dua kelas tersebut runtuh tanpa sisa.
Material reruntuhan seperti kayu, bambu, juga genteng berserakan.
Namun, tak ada tembok dari dua ruangan yang ikut runtuh.
"Tidak ada korban karena tidak ada aktivitas."
"Kepala sekolah dan anggota BPBD juga sudah ke sini meninjau lokasi," ucapnya.
Menurut Munir, bangunan tersebut berdiri sekira 1980.
Katanya, sebagian ruangan pernah dilakukan renovasi pada 1990.
Pihaknya menduga runtuhnya atap ruangan dikarenakan kondisi kayu penyangga atap yang mulai keropos hingga tak kuat menahan beban genteng.
"Tidak tahu kalau kroposnya parah."