TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Dampak pergerakan tanah masih dirasakan warga Desa Bantar dan Desa Suwidak, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara hingga saat ini.
Jalan kabupaten yang menghubungkan dua desa itu dengan dunia luar sempat putus karena longsor.
Sebagian titik jalan ambles cukup dalam dan titik lainnya sempat tertimbun tebing yang longsor di atasnya.
Baca juga: Bupati Minta ASN dan Warga Bantu Voting, Dawet Ayu Banjarnegara Masih di Urutan Kedua API Award 2020
Baca juga: Dampak Longsor di Desa Bantar Banjarnegara Masih Terasa, Begini Cerita Perjuangan Warga Saat Ini
Baca juga: Sistem Prokes Sudah Siap, SMAN 1 Batur Banjarnegara Ingin Segerakan Pembelajaran Tatap Muka
Baca juga: Vaksin Sinovac Sudah Masuk Indonesia, Berikut Rekomendasi Resmi ALMI Banjarnegara
Alhasil, akses utama warga dua desa itu putus hingga membuat mereka nyaris terisolasi.
Beberapa hari menderita lantaran akses jalan putus, warga sedikit bisa bernapas lega lantaran jalan segera tertangani.
Menggunakan alat berat, perlahan material yang menimbun jalan disingkirkan.
Jalan yang ambles pun lambat laun bisa diratakan.
Hingga jalan kembali bisa dilalui kendaraan.
Masalahnya, meski bisa dilalui, pengendara harus ekstra hati-hati.
Tidak setiap pengendara mampu menaklukkan jalan itu.
Saat diguyur hujan, jalan tanah berubah becek atau licin hingga berbahaya bagi pengendara.
Sejumlah pengendara bahkan harus susah payah mendorong motornya di tanjakan dibantu warga lain karena jalan yang dilalui memprihatinkan.
"Rencana mau dikasih batu, seperti makadam," kata Kepala Desa Bantar, Eko Purwanto kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (29/12/2020).
Mestinya jalan itu dikeraskan agar layak dilalui kendaraan.
Terlebih saat ini curah hujan masih tinggi.