Penanganan Corona

Tanpa Terkecuali di Temanggung, Guru dan Tenaga Pendidik Wajib Tes Usap, Sudah Dimulai 15 Desember

Penulis: Saiful Masum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dindikpora Kabupaten Temanggung, Suyono.

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Dindikpora Kabupaten Temanggung mewajibkan 6.472 guru dan tenaga pendidik dari jenjang pendidikan TK, PAUD, SD, dan SMP sederajat melakukan tes swab (tes usap) Covid-19.

Nantinya, hasil tes usap massal itu sebagai acuan pembukaan sekolah tatap muka pada awal Januari 2021.

Kepala Dindikpora Kabupaten Temanggung, Suyono mengatakan, tes usap untuk guru dan tenaga kependidikan sudah dimulai pada 15 Desember 2020.

Baca juga: Diterima Berbentuk Barang dari Dua Sumber, Khusus untuk Warga Terdampak Bencana di Temanggung

Baca juga: Temanggung Kini Berzona Oranye, Bupati M Al Khadziq: Warga Tetap Wajib Patuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: Saya Tidak Tahu Istri Hamil: Begini Kesaksian Suami Pembunuh Bayi Anak Kandungnya di Temanggung

Baca juga: Disambati Suami Bayar Cicilan Truk, Pengasuh Anak di Temanggung Nekat Curi Gelang Majikan

Katanya, semua guru dan tenaga pendidik wajib melakukan tes usap Covid-19 tanpa terkecuali, termasuk tenaga pendidik yang berasal dari luar daerah.

Dalam pelaksanaannya, kata Suyono, tes usap untuk kalangan pendidikan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kemampuan Puskesmas masing-masing.

Tes kesehatan serentak ini dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga pendidik yang dinyatakan sehat sebagai komando pelaksanaan kembali belajar tatap muka di sekolah.

"Tes swab ini sebagai acuan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) Januari 2021 berdasarkan SKB 4 Menteri terbaru."

"Bupati sudah menginstruksikan agar semua guru dan tenaga pendidik dari TK, SD, hingga SMP dilakukan tes swab," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (17/12/2020).

Tujuan lain dilaksanakannya tes usap bagi tenaga kependidikan, dimaksudkan untuk memberikan rasa aman bagi orangtua siswa.

Agar mereka juga bisa sepenuh hati mempercayakan putra-putrinya belajar kembali di sekolah.

Kata Suyono, ketika PTM kembali diperbolehkan, pemerintah menjadi pionir yang bertugas sebagai pemantau dan pengawas kegiatan.

Tentunya dengan melihat situasi dan kondisi perkembangan Covid-19 yang ada.

"Totalnya 6.472 orang dari 432 SD swasta dan negeri, 78 SMP serta TK dan Paud di Temanggung."

"Pelaksanaan tes usap dipandu kordinator wilayah masing-masing bekerja sama dengan Puskesmas," tutur Suyono. 

Sejumlah petugas kesehatan mengambil sampel pasien saat tes swab di Temanggung, baru-baru ini. (TRIBUNBANYUMAS/Istimewa)

Baca juga: Pengawasan Objek Wisata Makin Diperketat, Jelang Libur Akhir Tahun di Batang

Baca juga: Awas The Red Devils! Bruno Fernandes Bisa Saja Dibajak Barcelona Maupun Real Madrid

Baca juga: Tangkapan Layar CCTV Perlihatkan Pelaku Lempar Dua Bom Molotov, Rumah Ketua KPU Muna Diteror

291 Tenaga Pendidik Telah Dilakukan Tes Usap

Tes usap serentak yang digalakkan Pemkab Temanggung menyasar tenaga kependidikan sudah mulai dilakukan.

Di awal pelaksanaan, sebanyak 291 tenaga pendidik sudah menjalani tes usap.

Mereka dari SMP Negeri 1 Selopampang, SMP Negeri 2 Selopampang, SMP Negeri 1 Temanggung, SMP Negeri 1 Parakan.

SMP Negeri 1 Kledung, SMP Negeri 2 Kledung, SMP Negeri 1 Jumo, SMP Muhammadiyah, SMP Kanisius, SMP Islam Sudirman, dan SMP PGRI Candiroto Temanggung.

"Ini baru tahap awal, rencananya setiap hari ada."

"Target kami ada 1.002 tenaga pendidik TK dan Paud, 3.994 orang di SD, dan 1.476 orang di SMP" ujar Suyono.

Saat pelaksanaan, Suyono tidak menarget kapan tes usap ini selesai.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya jadwal pelaksanaan kepada Puskesmas masing-masing sesuai kemampuan SDM yang dimiliki.

"Satuan pendidikan harus siap segala daftar periksanya untuk menghadapi PTM nanti."

'Termasuk kordinasi dengan pihak kesehatan terdekat, izin kepala daerah, izin orangtua siswa."

"Tes usap ini upaya meyakinkan orangtua, barangkali dengan dilakukannya tes usap semua guru dan tenaga pendidik, orangtua siswa jadi mengizinkan," terangnya.

Suyono juga memastikan, mereka bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dengan hak pelayanan yang sama.

Sehingga, pihaknya berharap dunia pendidikan di Temanggung tetap berjalan dengan sebaik mungkin meski di tengah pandemi Covid-19.

"Hasil ini (tes usap) menjadi bahan pertimbangan ikut PTM."

"Bagi guru dan tenaga pendidikan yang positif Covid-19, harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari."

"Setelah itu, tes usap berlanjut ke unit pelaksana teknis (UPT) Pendidikan tingkat kecamatan hingga ke pegawai Dindikpora."

"Hasilnya, kami laporkan ke Bupati Temanggung," jelas Suyono. (Saiful Ma'sum)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Surati Bupati dan Wali Kota di Jateng, Gubernur Ganjar Minta Pembelajaran Tatap Muka Januari Ditunda

Baca juga: Banjarnegara Belum Jadi Kabupaten Layak Anak, Wabup: Ada Beberapa Indikator yang Kurang

Baca juga: Hiburan Malam Tahun Baru Dilarang di Kota Tegal, Dedy Yon Minta Warga Tetap di Rumah Saja

Baca juga: Muncul Klaster Sekolah, Pembelajaran Tatap Muka Bakal Dikaji Ulang di Salatiga

Berita Terkini