TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Di penghujung 2020, BPBD Kabupaten Temanggung kembali mendapatkan suntikan bantuan senilai Rp 145 juta.
Bantuan tersebut berupa paket sembako, perlengkapan anak sekolah, hingga kebutuhan rumah tangga dari APBD Provinsi Jawa Tengah.
Termasuk juga APBN untuk masyarakat yang terdampak bencana di Kabupaten Temanggung.
Baca juga: Temanggung Kini Berzona Oranye, Bupati M Al Khadziq: Warga Tetap Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: Saya Tidak Tahu Istri Hamil: Begini Kesaksian Suami Pembunuh Bayi Anak Kandungnya di Temanggung
Baca juga: Keji, Ibu Bunuh Anak yang Baru Dilahirkannya di Temanggung, Dibekap Lalu Dikubur di Pekarangan
Baca juga: Disambati Suami Bayar Cicilan Truk, Pengasuh Anak di Temanggung Nekat Curi Gelang Majikan
Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei mengatakan, bantuan diterimanya pada Selasa (15/12/2020) dalam bentuk perlengkapan kebutuhan keluarga maupun paket sembako.
Isinya berupa beras, mie instan, minyak goreng, kecap, dan beberapa kebutuhan makanan lainnya.
Kata Dwi, dari semua barang yang diterima BPBD itu senilai Rp 145 juta.
Rinciannya Rp 37 juta dari Pemprov Jateng, dan sisanya dari APBN.
"Bantuan ini diprioritaskan bagi warga yang langsung terdampak bencana."
"Seperti tanah longsor, banjir, angin ribut atau bencana alam lainnya."
"Untuk penggunaan bisa dimaksimalkan pada sisa waktu 2020, juga bisa dipergunakan pada 2021," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (17/12/2020).
Kata Dwi, jenis bencana alam yang terbanyak melanda masyarakat Temanggung pada 2020 adalah tanah longsor.
Pihaknya mencatat terdapat 99 titik longsor cukup besar yang tersebar di Kecamatan Gemawang, Kaloran, Kandangan, dan Bejen.
Beberapa wilayah bahkan mengalami longsor beberapa kali kejadian.
"Bantuan ini kami optimalkan untuk warga yang terdampak bencana langsung."
"Sementara anggaran untuk penanganan bencana dari APBD daerah senilai total Rp 325 juta sudah habis," ujarnya.