TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi mengatakan, ada tiga klaster aktif penularan virus corona atau Covid-19 di Kota Tegal.
Dia mengatakan, pertama klaster guru yang telah melakukan perjalanan ke Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Setelah seorang guru diketahui meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian ditemukan 12 guru terkonfirmasi Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
• Tak Cuma Terjaring Razia Masker di Tegal, Pemuda Asal Brebes Ini Ketahuan Bawa 549 Pil Hixymer
• Disdikbud Kota Tegal: Mayoritas Siswa SMP Sudah Terima Subsidi Kuota Internet 35 GB
• Sebuah Hotel Sumbang Lima Pasien Positif Covid-19, Ini Kata Wawali Kota Tegal
• Kisah Semangat Nenek Usia 92 Tahun Memproduksi Batik Tegalan: Kalau Hanya Tidur Nanti Jadi Penyakit
Jumadi mengatakan, kedua adalah klaster keluarga di Kelurahan Pekauman.
Klaster tersebut diketahui setelah seorang anggota keluarga diketahui sakit dan ternyata memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.
Dalam klaster keluarga tersebut tercatat 14 orang terkonfirmasi Covid-19.
Ketiga, menurut Jumadi, adalah klaster satu hotel di Kota Tegal.
Dia mengatakan, klaster tersebut ditemukan seusai Pemkot Tegal melakukan screening berupa swab test.
Kemudian didapati sebanyak 9 karyawan hotel tersebut terkonfirmasi Covid-19.
Terdiri dari 4 orang asal Kabupaten Tegal, 1 orang asal Kabupaten Brebes, dan 4 orang asal Kota Tegal.
"Dengan demikian di Kota Tegal sampai dengan hari ini ada tiga klaster aktif yang masih kami lakukan tracing," kata Jumadi kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (7/10/2020).
Jumadi menjelaskan, dari tiga klaster tersebut rata-rata adalah orang tanpa gejala.
Ia mengatakan, Pemkot Tegal trus melakukan upaya tracing berupa swab test.
Dia mencatat swab test sudah dilakukan lebih dari 5.000 kali.
"Ya sampai saat ini kami melakukan 5.000 swab."
"Artinya pemerintah kota sudah melebihi yang dianjurkan oleh WHO."
"Karena kami aktif, didapatkan banyak juga orang yang terkonfirmasi Covid-19," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Jumadi berpesan, masyarakat untuk meningkatkan imunitas dan menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengatakan, banyak masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 berstatus OTG.
Hal itu membuat sulit untuk mengetahui mana yang sakit dan tidak.
"Tidak ada cara lain kecuali patuhi protokol kesehatan."
"Yaitu pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan biasakan perilaku hidup bersih."
"Tolong itu ditingkatkan, karena kami tidak tahu mana yang sakit," ungkapnya.
Jumadi menjelaskan, warga Kota Tegal yang terkonfirmasi Covid-19 hingga Rabu (7/10/2020), tercatat sebanyak 205 orang.
Dari angka tersebut yang sudah sembuh ada 122 orang.
"Perkembangan terakhir ada 205 orang positif Covid-19."
"Namun demikian data terakhir yang sembuh ada 120 orang."
"Artinya separuh dari yang total positif sudah sembuh," ujarnya. (Fajar Bahruddin Achmad)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
• Galakkan Jogo Santri di Jateng, Gus Yasin Minta Ponpes Mau Lakukan Lockdown
• Perpres Pengadaan Vaksin Covid-19 Sudah Diteken Presiden Joko Widodo, Dipasarkan Mulai Januari 2021
• Pemain PSIS Semarang Pulang Kampung Lagi, Tunggu Kejelasan Kompetisi Liga 1 2020
• Termasuk Susun Raperda, Ini Program Pemkab Purbalingga Tangani Penyakit Menular di Wilayahnya